Lima Kondisi Ini Dinilai Picu Melonjaknya Angka Kejahatan di Akhir 2015

Kamis, 17 September 2015 – 10:01 WIB
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. FOTO: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - ‎Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diharapkan segera mengantisipasi melonjaknya angka kejahatan menjelang akhir 2015 hingga awal 2016. Indonesia Police Watch (IPW) melihat sedikitnya ada lima kondisi yang berkontribusi pada melonjaknya angka kejahatan.

Kelima kondisi tersebut adalah meluasnya bencana asap, terjadinya bencana kekeringan, potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat krisis ekonomi pasca melonjaknya dollar AS terhadap rupiah, pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada Desember 2015, dan tingginya kebutuhan ekonomi menjelang Natal dan Tahun Baru yang berlanjut pada tahun ajaran baru 2016.

BACA JUGA: RJ Lino: Saya Cuma Bawahan

Ketua Presidium IPW Neta S. Pane, menjelaskan makin meluasnya bencana asap di Sumatera dan Kalimantan serta meluasnya kekeringan di Jawa telah membuat kesulitan ekonomi di pedesaan. “Ini dikhawatirkan akan memunculkan arus urbanisasi di kota-kota besar,” kata Neta, Kamis (17/9).

Menurut Neta, kesulitan ekonomi di pedesaan ‎akan terus berlanjut hingga awak 2016. Karenanya, IPW mengimbau berbagai pihak untuk mencermati hal itu.

BACA JUGA: Eksekusi Harta Labora Sitorus Tinggal Tunggu Tanggal Main

“Desa-desa di Jawa kekeringan dan desa desa di Sumatera dan Kalimantan dikepung asap. Kebakaran hutan yang berkepanjanga membuat sumber air punah dan krisis ekonomi akan menerjang wilayah pedesaan,” katanya.

Dampaknya, lanjut Neta, urbanisasi bakal marak. Rakyat desa akan mengepung kota. Sementara di kota PHK mengancam industri.

BACA JUGA: Balas Dendam, Kelompok Santoso Bunuh 3 Petani

“Akibatnya pengangguran kota plus pengangguran desa mengepung kota-kota besar,” tutur Neta.

Dalam kondisi seperti itu, Neta mengungkapkan, jalan pintas yang diambil beberapa pihak adalah kriminalitas. Kejahatan dan pelacuran, sambung dia, akan mengepung kota. Fenomena itu tentu perlu dicermati dan diantisipasi Polri.

Selain itu, Neta menyatakan, Polri juga harus konsentrasi mengawasi jalannya Pilkada serentak. ‎Namun, polisi tidak bisa bekerja sendiri. Pemda dan TNI perlu memberikan kontribusi untuk membantu Polri.

“Pemda dan TNI perlu memberikan kontribusi besar untuk bahu membahu dengan Polri dalam mengantisipasi kondisi sosial ini agar situasi kamtibmas tetap terjaga,” ungkap Neta.(gil/boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PDIP Dituding Jerumuskan Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler