Lima Negara Hebohkan Semarang Night Carnival 2017

Senin, 08 Mei 2017 – 09:59 WIB
Salah satu penampilan peserta dalam Semarang Night Carnival 2017. Foto: Kemenpar for JPNN.com

jpnn.com, SEMARANG - Lima negara ikut memeriahkan Semarang Night Carnival 2017 yang berlangsung Sabtu (6/5) malam. Empat devile kostum tema utama Paras Semarang yakni burung blekok, bunga sepatu, kuliner, dan lampion menjadi magnet yang luar biasa bagi masyarakat yang tumplek blek di jalan-jalan Kota Lumpia.

Mengambil titik start di Titik Nol KM atau depan Gedung Keuangan Negara Semarang, gelaran dalam rangka HUT ke-470 Kota Semarang itu dimulai pukul 20.00 WIB. Ribuan warga tumpah ruah menyesaki area Titik Nol KM bahkan menutup rute utama devile.

BACA JUGA: Giring Maskapai Asing Menerbangi 10 Bali Baru, Kemenhub Keluarkan Kebijakan Khusus

Perayaan yang ketujuh kalinya ini terbilang lebih meriah dibanding tahun sebelumnya. Keikutsertaan peserta dari luar negeri seperti Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Sri Lanka, semakin menambah gebyar pawai malam itu. Peserta dalam negeri ada dari Sawah Lunto, Jember, Jepara, dan Kendal.

Parade devile dibuka dengan barisan mayoret keempat tema tersebut. Dilanjut masing-masing tema yakni burung blekok, bunga sepatu, kuliner dan lampion.

BACA JUGA: GenPI Jateng Bikin Semarang Bergerak Bersama Trending Topic

Penampilan tersebut merepresentasikan kehidupan kearifan lokal dan budaya di Semarang. Burung blekok menjadi habitat endemi di pesisir pantai Semarang kini menjadi area konservasi (dilindungi). Sementara bunga sepatu adalah satu-satunya bunga yang ada di Indonesia yang hanya ada di Semarang.

Untuk devile kuliner melambangkan akulturasi cita rasa dari budaya Cina, Jawa dan Arab sehingga kostum yang dibawakan pun melambangkan ikon kuliner seperti bandeng presto, lunpia, ganjel rel, dan lontong cap go meh.

BACA JUGA: Wakil Bali dan Kalbar Terpilih Jadi Duta Wisata Pariwisata Nusantara 2017

Parade devile lampion melambangkan budaya Cina yang kuat di Semarang. Dimana lampion sudah menjadi kebiasaan oleh setiap warga dalam setiap perayaan pesta tak hanya hari besar milik komunitas tionghwa.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengapresiasi SNC 2017 ini. Selain meningkat secara kuantitas juga kualitasnya semakin bagus.

"Total ada 400 peserta devile ditambah peserta luar negeri yang juga menampilkan kostum busan kreatif mereka dengan devile juga," kata Hendrar.

Hendi, sapaan wali kota, menyatakan event SNC kini sudah menjadi agenda nasional oleh Kementerian Pariwisata. Bahkan kedepan akan lebih menargetkan kunjungan wisatawan internasional.

"Tahun ini ada kepesertaan negara lain, tahun depan akan kita tingkatkan sehingga akan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara," katanya.

Sementara, Asisten Deputi pengembangan Segman Pasar Bisnis dan Pemerintah Pariwisata Nusantara, Tazbir mengaku bangga dengan SNC 2017. Event itu sebagai bukti jika Semaramg konsisten dengan agenda kepariwisataan.

"Kemenpar mengapresiasi tinggi atas konsistensi kota Semarang menjadikan even ini sebagai kebanggaan warganya, ini juga bukti keseriusan dalam mengembangkan pariwisata," katanya, mewakili Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Dia mengakui jika SNC sebagai modal utama berupa ide kreatif dalam mempromosikan dan memajukan pasriwisata. Sektor yang oleh Presiden Jokowi ditetapkan sebagai core economy bangsa dan menjadi sektor prioritas.

"Kesadaran pengembangan potensi wisata kini bertumbuh cepat, dulu daerah hanya mengandalkan sektor tambang sebagai penghasil PAD. semarang salah satu daerah yang sangat aktif dalam mengembangkan pariwista. Semoga bisa menjadi destinasi populer di Indonesia dan internasional," katanya. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru Diluncurkan, GenPi Sumsel 9 Jam Trending Topic No 1 di Twitter


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler