jpnn.com, JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengeluarkan lima panduan keamanan bagi para pekerja, staf atau karyawan yang mengikuti kebijakan pemerintah untuk bekerja dari rumah (work from home/WFH).
Panduan yang dikeluarkan dalam akun media sosial BSSN itu untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat berinteraksi di ruang siber (cyberspace) saat melakukan WFH.
BACA JUGA: Bekerja dari Rumah Bentuk Social Distancing, Tito : Bukan Berarti Libur
1. Waspada terhadap Social Engineering
BSSN mengimbau masyarakat yang bekerja dari rumah agar waspada terhadap sejumlah kegiatan untuk mendapatkan informasi rahasia/penting dengan cara menipu pemilik informasi tersebut.
BACA JUGA: 5 Tips Agar Tetap Produktif saat Bekerja dari Rumah
Caranya dengan tidak asal membuka email dan tautan (link) yang mencurigakan atau berasal dari sumber tak terpercaya.
Perlu diingat, kehadiran berbagai teknologi yang memudahkan kehidupan tidak cukup aman membantu orang-orang saat bekerja di rumah.
BACA JUGA: China Akan Bantu Italia Tangani Corona
Ketika bekerja di rumah, para peretas (hacker) mengetahui bahwa staf/karyawan yang bekerja atau belajar dari rumah akan mengandalkan informasi dari koneksi internet seperti email, group chat, hingga media sosial.
Kondisi itu dapat dimanfaatkan hacker untuk meretas data dan informasi dengan menggunakan situs palsu yang menyerupai situs aslinya??????? (metode phising) dan mempermainkan psikologi korban dengan berbagai modus. Misalnya mengirimkan kabar sesuatu yang mendesak atau urgen.
2. Amankan Jaringan Internet di Rumah
Pengguna jaringan internet tanpa kabel (Wireless Fidelity/ Wifi) di rumah-rumah di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya pengguna internet setiap tahun.
Jaringan tanpa kabel agar dikontrol dengan internet router atau wireless access point. Keamanan jaringan internet tanpa kabel harus terus kamu perhatikan dengan memperhatikan tips berikut ini:
Ubah kata kunci (password) bawaan pabrik (default) dengan kata kunci baru.
Pastikan hanya orang-orang terpercaya yang mengetahui password.
Buat password yang unik, panjang, mudah diingat tapi sulit ditebak.
3. Buat Password Kuat
Contoh rekomendasi kata sandi adalah yang memiliki huruf besar dan huruf kecil, deret angka, serta tanda baca (koma, titik, tanda seru, tanda tanya, tambah, kurang, dan sebagainya).
Contoh kata sandi rekomendasi BSSN: N4nt!QT4c3r1t4T+Gt0d4y
Gunakan password yang berbeda-beda untuk setiap akun dan layanan yang digunakan. Mulai dari email, database, dan sistem online lainnya. Kemudian selalu gunakan multi-otentikasi atau otentikasi multifaktor (Multifactor Authentication/ MFA).
4. Pastikan Software Update
Anda juga harus memastikan semua perangkat lunak (software) yang berjalan di perangkat maupun sistem elektronik dalam keadaan paling terbaru (update).
Mengingat, peretas (hacker) biasa memanfaatkan celah keamanan dari software yang kita gunakan.
Celah keamanan ini akan selalu terbarukan (patch) melalui update yang diberikan oleh pengembang (developer) perangkat lunak (software).
Terapkan sistem perbarui otomatis (automatic update) sehingga pengguna tidak lupa.
5. Batasi Akses Anak, Keluarga, dan Tamu
Tantangan bekerja di rumah jauh lebih besar ketimbang di kantor. Terlebih jika Anda sudah berkeluarga.
Perlu dipastikan anggota keluarga memahami untuk tidak menggunakan perangkat elektronik pribadi kamu.
Anak-anak maupun anggota keluarga di rumah bisa saja (tidak sengaja) menghapus atau mengubah hasil kerjamu sebagai seorang karyawan/staf yang bekerja dari rumah.
Misalnya, mereka bisa mengunduh game atau file yang berbahaya ke dalam perangkat sewaktu-waktu. Untuk itu, lima hal tersebut sebaiknya diperhatikan sebagai panduan bekerja di rumah. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan