JAKARTA-Lima partai politik (parpol) akan membentuk tim audit untuk mendampingi Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta dalam pendataan pemilih. Pembentukan tim ini merupakan bentuk kekecewaan parpol terhadap kinerja KPU DKI yang dinilai tidak beres dalam menyusun daftar pemilih.
"Kami buat tim bersama untuk dampingi KPU supaya beres," kata Ketua DPD Partai Gerindra DKi Jakarta, M.Taufik dalam jumpa pers di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (18/5).
Taufik dipercaya sebagai ketua tim audit ini. Ia mengatakan, timnya siap melakukan audit terhadap data pemilih sementara yang dirilis KPU DKI. Ia menambahkan, tim audit dianggap perlu agar saat penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak ada lagi keberatan dari berbagai pihak.
"Kalau perlu ada audit data pemilih, supaya pada waktunya nggak ada yang komplain," ujar juru bicara pasangan calon Jokowi-Ahok tersebut.
Hal senada juga disampaikan oleh politisi PKS, Slamet Nurdin. Menurutnya, tim sukses para pasangan calon perlu dilibatkan dalam pengesahan DPT.
"Sebelum DPT itu disahkan, kami timses partai dilibatkan untuk lihat apakah sah atau tidak sah. Jangan sampai pilkada di DKI jadi pilkada yang memalukan karena data nggak beres," kata anggota DPRD DKI tersebut.
Sementara itu, dalam waktu yang bersamaan, di kantor KPU DKI di Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat berlangsung aksi demonstrasi oleh sekelompok warga yang menamakan diri MAPIA (Masyarakat Anti Pilkada Curang). Mereka memprotes data DPS yang dinilai carut marut. Pengunjuk rasa juga menuntut KPU DKI untuk menunda penetapan DPT hingga dipastikan tak ada pemilih fiktif dalam DPS. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Sebab DPS Beda dengan Jumlah e-KTP
Redaktur : Tim Redaksi