POLEWALI - Lima mahasiswa pencinta alam (Mapala) yang berasal dari tiga universitas, hilang di Gunung Ganda Dewata Kabupaten Mamasa, Sulawesi Selatan. Mereka, adalah Muhsin (Unasman), Awal (Unsulbar), dan Ilham, Nurhidayat, serta Farham, ketiganya anggota Mapalasta UIN Makassar).
Informasi yang diperoleh, kelimanya melakukan pendakian ke Gunung Ganda Dewata yang memiliki ketinggian 3.037 mpdl. Sejak berangkat dari Markas Mapala Kampus Unasman Polman, Rabu 23 Januari, mereka tiba di Mamasa pada Jumat 25 Januari. Koordinator Posko Mapala Unasman, Ahmad Qaslim, komunikasi terakhir dengan rombongan kelima rekannya pada 25 Januari, berupa pesan singkat bahwa mereka sudah berada di pos empat sekitar daerah Lombok Silenda.
"Itu komunikasi terakhir kami dengan teman-teman pendaki, memberitahukan posisi mereka. Hingga sekarang, kami kehilangan kontak," ujar Qaslim seperti yang dilansir FAJAR (JPNN Group), Rabu (6/2).
Menurut Qaslim, seharusnya sekarang mereka sudah turun gunung. Karena pengalaman pendakian ke Ganda Dewata selama ini hanya membutuhkan waktu tujuh hari. Empat hari mendaki ke puncak dan tiga hari penurunan dari pendakian. Kini, posko Mapala Unasman menyatakan siaga satu karena diduga kelima pendaki tersesat. "Karena sudah sebelas hari tidak ada berita dari mereka. Seharusnya mereka turun gunung sejak 1 Februari lalu," jelas Qaslim.
Menyikapi situasi tersebut, Mapala Unasman dan Kelompok Pencinta Alam (KPA) kemudian mengirimkan tiga tim untuk melakukan pencarian. Tim I terdiri empat anggota Mapala Unasman melakukan pencarian sejak Sabtu 2 Februari. Disusul tim II yang terdiri enam orang dari anggota gabungan Mapala. Sementara tim III lima anggota Mapala gabungan sementara disiagakan di kaki Gunung Ganda Dewata. (mdl)
Informasi yang diperoleh, kelimanya melakukan pendakian ke Gunung Ganda Dewata yang memiliki ketinggian 3.037 mpdl. Sejak berangkat dari Markas Mapala Kampus Unasman Polman, Rabu 23 Januari, mereka tiba di Mamasa pada Jumat 25 Januari. Koordinator Posko Mapala Unasman, Ahmad Qaslim, komunikasi terakhir dengan rombongan kelima rekannya pada 25 Januari, berupa pesan singkat bahwa mereka sudah berada di pos empat sekitar daerah Lombok Silenda.
"Itu komunikasi terakhir kami dengan teman-teman pendaki, memberitahukan posisi mereka. Hingga sekarang, kami kehilangan kontak," ujar Qaslim seperti yang dilansir FAJAR (JPNN Group), Rabu (6/2).
Menurut Qaslim, seharusnya sekarang mereka sudah turun gunung. Karena pengalaman pendakian ke Ganda Dewata selama ini hanya membutuhkan waktu tujuh hari. Empat hari mendaki ke puncak dan tiga hari penurunan dari pendakian. Kini, posko Mapala Unasman menyatakan siaga satu karena diduga kelima pendaki tersesat. "Karena sudah sebelas hari tidak ada berita dari mereka. Seharusnya mereka turun gunung sejak 1 Februari lalu," jelas Qaslim.
Menyikapi situasi tersebut, Mapala Unasman dan Kelompok Pencinta Alam (KPA) kemudian mengirimkan tiga tim untuk melakukan pencarian. Tim I terdiri empat anggota Mapala Unasman melakukan pencarian sejak Sabtu 2 Februari. Disusul tim II yang terdiri enam orang dari anggota gabungan Mapala. Sementara tim III lima anggota Mapala gabungan sementara disiagakan di kaki Gunung Ganda Dewata. (mdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konflik Agraria, Petani Blitar Ngadu ke Ombudsman
Redaktur : Tim Redaksi