jpnn.com, SURABAYA - Penyelenggaraan ibadah haji 2017 sudah berjalan dalam tiga hari terakhir di Surabaya.
Hingga kemarin (29/7), ada enam kloter yang telah terbang ke Tanah Suci melalui Bandara Juanda.
BACA JUGA: Subhanallah..Nenek 97 Tahun Termasuk Calon Jemaah Haji di Surabaya
Meski begitu, ada dokumen perjalanan calon jemaah haji (CJH) yang belum terpenuhi.
Yakni, visa sebagai syarat resmi bepergian ke luar negeri.
BACA JUGA: Angkut Calon Jemaah Haji, Garuda Indonesia Siapkan 14 Pesawat Berbadan Lebar
Saat ini, panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) menunggu sekitar 5 ribu visa jamaah haji embarkasi Surabaya.
Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Jatim Achmad Faridul Ilmi menuturkan, 2.500 visa sedang berada dalam perjalanan menuju Surabaya.
BACA JUGA: Fahri Hamzah: Lebih Penting Memenuhi Hak Calon Jemaah Haji Ketimbang...
Sementara itu, lebih dari 26 ribu visa sudah ada di Asrama Haji Sukolilo.
''Jumlah paspor jamaah embarkasi Surabaya mencapai 35.209 berkas,'' ujarnya.
Menurut Farid, penerbitan visa CJH tidak semudah visa untuk orang-orang yang bepergian ke luar negeri.
Dokumen visa haji berupa lembaran yang ditempelkan pada paspor jamaah.
Karena itu, setelah jadi, paspor harus dikirim ke Kementerian Agama (Kemenag) pusat.
Selanjutnya, visa diproses di kantor Kedutaan Besar Arab Saudi.
Pihak Kemenag pusat lantas menghubungi kanwil Jatim dan menyampaikan bahwa visa sudah jadi.
Setelah itu, petugas dari kanwil Jatim datang ke Jakarta untuk mengambil dokumen perjalanan tersebut.
Dalam pengerjaannya, visa tidak dapat dikeluarkan berbarengan. Visa orang yang mengirimkan paspor lebih dulu bisa cepat jadi.
Sementara itu, CJH yang mengajukan permohonan penerbitan visa tidak hanya berasal dari Jatim.
''Visa yang sudah jadi diambil dulu. Lainnya menunggu sampai dikabari pusat,'' terangnya.
Sesampai di Asrama Haji Sukolilo, PPIH memilah paspor dan visa sesuai daerah asal serta kloter jamaah.
Diharapkan, mereka tidak kesulitan ketika membagikan dokumen perjalanan tersebut.
Paspor dan visa dibagikan sebelum CJH berangkat ke Tanah Suci.
Saat itu, mereka juga menerima living cost 1.500 riyal untuk bekal di Makkah dan Madinah.
Di sisi lain, CJH asal Kediri yang sempat tertunda keberangkatannya akhirnya bisa bertolak ke Tanah Suci.
Kemarin, mereka berangkat bersama kloter 4 pukul 18.30 dari Bandara Juanda menuju Madinah.
Mereka menggunakan pesawat Boeing 747-400 (bukan 737-400, sebagaimana diberitakan sebelumnya) milik Saudi Arabian Airlines.
Keberangkatan ditunda karena visa mereka belum kelar.
Wakil Bupati Kediri H Masykuri Ikhsan yang menjadi panitia daerah untuk penyelenggaraan haji 2017 ikut dalam rombongan.
Sebelumnya, Masykuri termasuk jamaah dengan visa yang terlambat.
Meski demikian, dia memaklumi kejadian tersebut. ''Dokumen yang dikerjakan tidak sedikit. Wajar kalau ada kekurangan,'' ucapnya.
Pria yang sudah dua kali menjadi panitia haji daerah itu juga berupaya menenangkan anggota rombongannya.
Dia dan enam petugas daerah membantu para jamaah selama menunggu visa di Asrama Haji Sukolilo.
Apalagi, sebagian jemaah yang masuk kloter 4 bukanlah anggota kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH).
Masykuri yang berangkat ke Tanah Suci bersama menantunya pun bersyukur karena para jemaah tidak perlu menunggu lama.
Meski gagal berangkat dengan kloter 3, mereka bisa bertolak dengan kloter 4. (ant/c18/git/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Subhanallah..Ada Polwan Cantik Banget di Antara Calon Haji
Redaktur & Reporter : Natalia