Fahri Hamzah: Lebih Penting Memenuhi Hak Calon Jemaah Haji Ketimbang...

Jumat, 28 Juli 2017 – 17:55 WIB
Fahri Hamzah. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Tim Pengawas Haji (Timwas Haji) DPR Fahri Hamzah mengingatkan memenuhi hak-hak calon jemaah haji jauh lebih penting dibanding menggunakan dana haji untuk diinvestasikan membangun proyek infrastruktur pemerintah.

Menurut Fahri, selama dua tahun mengawasi pelaksanaan haji, dirinya menemukan masih banyak yang bermasalah dalam pelayanan haji Indonesia. Baik dari persiapan di Tanah Air, hingga jemaah tiba di tanah suci Mekah.

BACA JUGA: Subhanallah..Ada Polwan Cantik Banget di Antara Calon Haji

"Menurut saya, kita ini zolim mempersiapkan jemaah, karena ada jemaah kita ini yang baru naik haji umur 80 tahun. Selama 80 tahun itu belum pernah keluar dari kampung halamannya, jangankan naik pesawat, naik mobil saja ada yang belum pernah," ujar Fahri ditemui di kompleks Parlemen Jakarta, Jumat (28/7).

Nah, untuk mempersiapkan para calon jemaah haji ini, investasi pertama yang diperlukan adalah mempersiapkan pusat-pusat pelatihan haji dan menyempurnakan wisma haji yang ada di seluruh daerah. Fasilitasnya harus dilengkapi, baik fisik maupun teknologinya.

BACA JUGA: Nih, Omongan Keras Fahri Hamzah soal Wacana Dana Haji untuk Infrastruktur

"Bikin videonya, bikin simulasinya, manasiknya dibuat lebih canggih supaya orang lebih mengerti," ucap politikus PKS ini.

Bagi calon jemaah yang masuk daftar tunggu untuk diberangkatkan, sudah menyetorkan uang, seharusnya dalam masa tunggu tersebut mereka bisa diberikan kesempatan melaksanakan satu kali ibadah umrah.

BACA JUGA: Pak Jokowi, Please Jangan Gunakan Tabungan Haji untuk Infrastruktur

Dengan begitu, para calon jemaah haji tersebut memiliki pengalaman berada di tanah suci sebelum menunaikan haji. “Pakai dana apa, pakai dana di BPKH,” ujar wakil ketua DPR itu.

Kemudian masalah transportasi, Fahri mengusulkan dana haji digunakan untuk membeli saham maskapai Garuda Indonesia. Sebab, jemaah haji dan umroh membutuhkan pesawat. Manfaatnya, mereka bisa mendapat reward sebagai pemegang saham berupa kompensasi harga maupun pelayanan khusus.

Ketika jemaah tiba di Arab Saudi, di sana ada masalah dengan tempat penginapan maupun fasilitas kesehatan yang belum memadai. Seharusnya, dana haji diinvestasikan membangun Kampung Indonesia di sekitar Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan di Jeddah.

"Bisa dilakukan? bisa. Ngomong saja sama pemerintah Arab Saudi. Orang bikin di sana itu apartemen sudah kayak hutan beton kok, apalagi kalau kita negosiasi untuk membangun fasilitas yang konstruktif," sebut dia.

Terkait pelayanan kesehatan bagi jemaah, pemerintah bisa membangun rumah sakit (RS) yang megah di Mekah dan Madinah. Sehingga bisa digunakan bagi jemaah haji maupun umroh.

“Nah, ini selesaikan dulu hak-hak jemaah. Setelah selesai hak jemaah, baru kita lihat yang lain. Oh ini ada sisa uang nih, kan harus dikelola. Silakan diinvestasikan," pungkas politikus asal NTB itu.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Indonesia Mulai Terbangkan Sebanyak 107.959 Calon Jemaah Haji


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler