jpnn.com - BEKASI - Lima tahun memimpin Kabupaten Bekasi, harta kekayaan cabup petahana Neneng Hasanah Yasin melonjak drastis. Pundi-pundi keuangan politisi Golkar yang juga Bupati Bekasi itu naik lebih dari 50 persen berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang ditayangkan KPK di situs resminya, kpk.go.id.
Lima tahun lalu, saat mencalonkan diri sebagai cabup Bekasi pada Pilkada 2012 pundi-pundi kekayaan perempuan asal Pebayuran itu sudah paling besar di antara tiga kandidat lainnya. Tercatat ketika itu kekayaan putri sulung tuan tanah (alm) H Yasin itu mencapai Rp 38.686.105.428.
BACA JUGA: Dinasihati Prabowo Soal Makanan, Sandi: Kalau Mulut Saya Bau Gimana Pak?
Kini, saat kembali maju mempertahankan kursi bupati untuk Pilkada 2017 nanti, kekayaan perempuan lulusan S1 kedokteran Yarsi itu melonjak menjadi Rp 64.132.988.754.
Direktur Center for Budgeting Analysis, Uchok Sky Khadafi menilai naiknya harta kekayaan yang dimiliki Neneng terbilang sangat fantastis.
“Fantastis sekali itu penambahan harta Neneng. Itu hal yang nggak wajar, kaya gitu,” ujarnya.
BACA JUGA: Mau Sampaikan Aspirasi ke Anies-Sandi? Kirim SMS Saja ke Nomor Ini
Uchok menilai, kenaikan tersebut tidak wajar karena kenaikannya di atas lima puluh persen dari hasil pemeriksaan sekitar lima tahun yang lalu.
“Ini wajar dicurigailah sama publik. Siapapun melihat angka-angka ini akan curiga. Apalagi dari 38 ke-64 itu kenaikannya itu bisa lima puluh persen kan? Dalam lima tahun gitu. Seorang petani aja, petani ya, kalau dia punya banyak sawah, nggak mungkin punya harta sebanyak itu. Tapi Neneng ini, wow,” sindir Uchok.
BACA JUGA: PPP Djan Faridz Pasang Iklan, Ahok Tak Berkenan
Dirinya menyatakan, bahwa perlu ada peranan dari aparat penegak hukum untuk mengklarifikasi sumber penambahan harta yang dimiliki oleh yang bersangkutan.
Terpisah, Tim Penghubung Pasangan Calon Neneng YES (Neneng Yasin-Eka Supriatmaja), Sardi memaparkan, bahwa kenaikan tersebut karena sejumlah aset dan usaha yang dimiliki calon bupati yang diusungnya.
“Itu kan memang awalnya juga kaya aset, tanah, hasil panen, lalu keluarga ya. Keluarga itu dalam enam bulan kurang lebih Rp 30 miliar. Yang punya Ibu (Neneng) dari aset sawah nggak kurang dari Rp 5 miliar bang. Dalam enam bulan loh bang,” paparnya.
Selain itu, Sardi menambahkan bahwa yang bersangkutan juga memiliki sejumlah usaha. “Dan beliau kan ada perusahaan ada batching plan, dari laba perusahaan, dari hasil pertanian, kan gitu. Lah memang, pertanian juga, kan lagi lumayan pertanian sekarang bang,” sambungnya. (gob/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: Jangan Galak-galak ya, Gue Pecat Kamu
Redaktur : Tim Redaksi