Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam laporan terbarunya, lebih dari seperempat kematian global pada anak di bawah usia lima tahun ternyata disebabkan oleh lingkungan yang tak sehat.

"Lingkungan yang tercemar adalah salah satu faktor yang mematikan - terutama untuk anak-anak," kata Dr Margaret Chan, Direktur Jenderal WHO.

BACA JUGA: Dukung LGBT, Klub Bola Sydney Kibarkan Bendera Pelangi di Lapangan

Penyebab paling umum dari kematian anak termasuk diare, malaria dan radang paru-paru, yang semuanya bisa dicegah.

Dalam laporan berjudul ‘Inheriting a sustainable world: Atlas on children’s health and the environment’ (Mewarisi dunia yang berkelanjutan: Peta kesehatan anak dan lingkungan di sekitarnya), WHO mengatakan, paparan yang berbahaya bisa dimulai dari dalam rahim, dan kemudian berlanjut jika bayi dan balita terkena polusi udara dalam dan luar ruangan dan menghirup asap rokok.

BACA JUGA: Program Mentor Untuk Napi Wanita di Australia

Skip Twitter Tweet

FireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame.

Each year 1.7 million deaths of children under 5 years old are linked to the environment https://t.co/K7JUBTTz5j #EnvironmentalHealth pic.twitter.com/xKaoIE8eF6

BACA JUGA: Panda di Kebun Binatang Adelaide Alami Gejala Kehamilan Semu

— WHO (@WHO) March 6, 2017 TWITTER: Data Kematian Anak

Kondisi ini meningkatkan risiko pneumonia di masa kecil serta risiko penyakit pernapasan kronis -seperti asma -seumur hidup.

Laporan itu juga menyebutkan, polusi udara juga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan kanker seumur hidup.

Laporan itu juga mencatat bahwa dalam rumah tangga yang tak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi, atau tercemar oleh asap dari bahan bakar yang tak jernih seperti batu bara atau kotoran hewan untuk memasak dan pemanas, anak-anak lebih berisiko terkena diare dan pneumonia.

"Mereka mengembangkan organ dan sistem kekebalan tubuh, dan tubuh yang lebih kecil serta saluran udara, membuat mereka rentan terhadap udara dan air kotor," kata Dr Chan. WHO mengatakan, berinvestasi dalam peningkatan kualitas air dan penggunaan bahan bakar yang lebih bersih akan menghasilkan manfaat kesehatan.

Reuters: Finbarr O'Reilly

Maria Neira, seorang pakar kesehatan masyarakat WHO, mengatakan, polusi adalah kondisi yang berat, baik dari segi kematian dan penyakit jangka panjang serta tingkat penyakit yang ditimbulkan.

Ia mendesak sejumlah pemerintahan berbuat lebih banyak untuk membuat semua lingkungan aman bagi anak-anak.

"Berinvestasi dalam penghapusan risiko lingkungan terhadap kesehatan, seperti peningkatan kualitas air atau menggunakan bahan bakar yang lebih bersih, akan menghasilkan manfaat kesehatan yang besar," ungkap Neira.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 17:15 WIB 06/03/2017 oleh Nurina Savitri.

Lihat Artikelnya di Australia Plus

BACA ARTIKEL LAINNYA... David Taylor Meminta maaf kepada Kelurga Korban di Pengadilan

Berita Terkait