Lino tak Takut Polisi, Tapi Takut Media

Sabtu, 05 September 2015 – 14:31 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Komisioner Komisi Kepolisian M. Naseer menegaskan, pihaknya beberapa lalu sudah meminta Bareskrim memberitahukan ke publik capaian apa saja yang sudah diraih dalam penegakan hukum. Kompolnas berasumsi bahwa ada hak publik untuk tahu. "Namun, dalam perjalanannya kami akui bahwa Bareskrim itu mengikuti beberapa pola yang dilakukan oleh KPK yang sebetulnya juga tidak terlalu baik," kata Naseer saat diskusi bertajuk "Penegakan Hukum tanpa Gaduh" di Jakarta, Sabtu (5/9).

Dia mencontohkan, yang tak baik di KPK misalnya ketika menetapkan tersangka dibuat pengumuman seperti mau mengadakan kenduri, bahkan sambil ketawa-ketawa. "Memang, Bareskrim tak sejauh itu (seperti KPK)," katanya.

BACA JUGA: Bamsoet: Istana Bikin Gaduh, Kejagung Lebih Gaduh Lagi

Namun, ia mencatat ketika hendak melakukan upaya paksa Bareskrim membawa media. Menurut Naseer, memang ini untuk memenuhi hak keingintahuan publik. "Tapi, jangan berlebihan," jelasnya.

Nah, ia menegaskan, hal semacam itu pula yang membuat Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino merasa dihukum oleh media ketika Bareskrim menggerebek kantor Lino. "Mungkin dia (Lino) tidak takut melihat polisi, tapi takut melihat media," paparnya.

BACA JUGA: Mesin Pemberi Solusi Cepat Berbagai Keluhan Diluncurkan di Bandara Soetta

Karenanya, Naseer menyarankan kepada Kepala Bareskrim Polri yang baru nanti Komjen Anang Iskandar, kalau membawa media menyaksikan penegakan hukum jangan berlebihan. "Media diatur sedemikian rupa," katanya. (boy/jpnn)

BACA JUGA: PAN Lagi Selingkuh, Bisa Balik Lagi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata, si Ibu yang Merayu Zulkifli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler