jpnn.com - JAKARTA - Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menyangkal kondisi finansial perusahaaanya memburuk.
Dia memastikan tidak ada masalah dengan kondisi keuangan Lion Air baik sebelum maupun setelah peristiwa kali ini.
BACA JUGA: Gara-gara Pesan 230 Pesawat
"Kalaupun kerugian misalnya puluhan M itu adalah risiko bisnis yang harus kami tanggung," ujarnya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, kemarin. "Mudah-mudahan recovery-nya nanti cepat," lanjutnya.
Terkait dengan pinjaman kepada AP II, Edward beralasan hal itu dilakukan akibat tidak tersedianya uang tunai dalam jumlah besar. "Kebetulan sedang hari libur," tuturnya. Akhirnya pihaknya sepakat menggunakan dana Rp 4 miliar dari AP II untuk cepat menalangi pengembalian uang tiket penumpang.
Sebelumnya, pengembalian uang tiket selalu dilakukan via transfer ke rekening penumpang.
BACA JUGA: Keuangan Lion Air Parah, Terancam Bangkrut?
pihak Lion Air berjanji mengembalikan dana tersebut. Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara kemenhub Suprasetyo tidak banyak berkomenrtar soal dana talangan yang dikleluarkan AP II untuk Lion Air. "Itu kan B to B (bussiness to bussiness)," ujarnya. AP menurutnya tentu sudah memiliki perjanjian tertulis dengan Lion Air terkait hal tersebut.
Pada 2013, manajemen Lion Group menyebut pendapatan diraih sebesar Rp 19 triliun. Sementara pada 2014 ditargetkan menembus Rp 20 triliun. Lion Group dibangun Rusdi Kirana dengan modal Rp 9 miliar pada tahun 2000.(gen/byu)
BACA JUGA: Penumpang Lion Air Siap Jarah Isi Loket
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisruh Delay, Manajemen Lion Air: Kami Tidak Diam
Redaktur : Tim Redaksi