jpnn.com - JAKARTA – Pesawat Lion Air rute internasional Denpasar–Harbin, Tiongkok, kemarin (10/2) dilarang melintas di wilayah udara Taiwan. Akibatkan, pesawat dengan nomor penerbangan JT 2633 itu harus kembali ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Pesawat Boeing 747-400, yang merupakan penerbangan perdana rute tersebut, berisi 174 penumpang dan 23 kru Lion Air itu berangkat dari Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 03.02 Wita, Selasa (9/2), tapi kemudian datang lagi jam 08.45.
BACA JUGA: Menpar: Terimakasih, Pers Mulai Menengok Sektor Pariwisata
”Pesawat kami terpaksa harus melakukan return to base (RTB) dikarenakan pihak otoritas udara Taiwan tidak mengizinkan kami untuk melintas di wilayahnya,” kata Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, kepada Jawa Pos, kemarin (10/02).
Kapten Pilot Muhamad Zen Zainal, menurutnya, sudah memenuhi prosedur untuk tidak memaksakan tetap ke tujuan dengan menempuh rute lain. Sebab menurut aturan, sebelum terbang harus ada rencana rute penerbangan (flight plan).
BACA JUGA: Gali Potensi Mandalika, KEK Pariwisata Jadi Andalan Lombok
”Akhirnya di Ngurah Rai kita buat flight plan baru tidak lagi lewat rute yang sama. Kita izin ke otoritas Hong Kong, izin lewat situ dan ternyata mereka langsung oke. Ya sudah langsung terbang lagi,” tutur pria akrab disapa Edo itu.
Pesawat sama dengan jumlah penumpang dan kru yang sama itu memang akhirnya terbang lagi ke Harbin melalui Hong Kong berangkat pada jam 20.10 Wita. Edo mengaku segala izin untuk melakukan penerbangan ke wilayah utara Tiongkok itu sudah diraih. ”Ada yang bilang flight permits (izin terbang)-nya tidak ada. Ya tidak mungkin. Mana berani lah,” akunya.
BACA JUGA: Begini Cara Maksimalkan Penerbangan Bandara Husein Sastranegara
Dari hasil komunikasi dengan otoritas di Tiongkok, kata Edo, maskapainya diizinkan terbang dan disarankan melewati jalur yang disepakati dan itu ternyata melewati wilayah udara Taiwan. ”Sama yang punya negara (Taiwan) ternyata tidak diperbolehkan melintas. Kan biasa pilot itu saat melewati negara ada kontak dengan wilayah setempat dan ternyata tidak diizinkan. Ya kita jelaskan cuma izin melintas mau ke Harbin,’’ katanya.
‘’Nggak tahu juga kenapa dilarang. Mungkin karena tidak ada hubungan diplomatik antara negara tujuan kita dengan Taiwan,” imbuhnya.
Dari kejadian itu, kata Edo, pihaknya kapok dan memutuskan tidak akan melintas lewat jalur itu lagi. Meski begitu tetap akan dicari titik persoalannya sebagai bahan evaluasi. ”Dalam prosedur tidak ada yang kita langgar. Tapi memang mungkin kita kurang jeli dan waspada. Mestinya ada pemberitahuan,” ujarnya.
Selain ke Harbin, Lion Air sudah memiliki rute penerbangan reguler ke Tiongkok yaitu rute Denpasar-Changsha dan Denpasar-Wuhan. Masing-masing tiga kali dalam sepekan. Sedangkan ke Harbin sifatnya masih carter, belum menjadi rute reguler.
”Kita masih lihat marketnya seperti apa ke Harbin. Belum terbentuk sih. Tapi ini tadi (kemarin) sore baliknya ke sini pesawat dari Harbin itu bawa penumpang 540 orang. Kita melihat ada potensi wisatawan dari sana ke Bali,” yakinnya. (gen/mia/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koalisi Tolak Proyek Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung
Redaktur : Tim Redaksi