JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan membeberkan rentetan kejadian jatuhnya pesawat Lion Air di sisi landasan pacu (runway) Bandara Ngurah Rai, Bali pukul 15.10 WITA, Sabtu (13/4).
Dijelaskan Manggindaan, pada pukul 15.08 WiTA, petugas lalu lintas di Bandara Ngurah Rai, telah memperkenankan pesawat untuk mendarat atau clear to land. Namun pukul 15.10 WITA atau selang 2 menit kemudian pesawat diketahui mendarat di laut.
"Ini bukan tergelincir, tapi mendarat di laut, tepatnya sebelah barat runway 09. Saat kejadian, petugas tower langsung menekan crash bell yakni semacam alat yang digunakan untuk pemberitahuan suatu musibah," jelas Mangindaan saat mengelar konpres di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (15/4).
Di saat yang bersamaan ada pesawat Garuda 415 yang berada pada posisi holding position runaway 09. Artinya ketika pesawat Lion Air mendarat, pesawat Garuda juga akan siap untuk mendarat. "Pesawat Garuda berhasil landing dengan baik," tuturnya.
Kemudian lanjut Mangindaan, pada pukul 15.10 WITA petugas kebakaran bandara langsung menuju lokasi dan bergerak cepat. Dari info petugas tower saat itu cuacanya berawan dan sedikit hujan ringan di ujung runway 09.
Pukul 15.11 WITA bantuan sudah menuju lokasi, seperti petugas otoritas bandara, tim Basarnas, security, Polri, TNI AU, pihak lion air sendiri dan masyarakat yang ada di sekitar lokasi juga turut membantu proses evakuasi.
Pukul 15.12 WITA semua kepolisian dan tim evakuasi sudah berada di lokasi dan langsung melakukan proses evakuasi.
"Semua penumpang dan awak pesawat dievakuasi, dan penumpang yang menderita luka-luka sudah di bawa ke beberapa rumah sakit terdekat. Yakni RS Kasih Ibu, RS Denpasar, dan RS Siloam. Ketika kejadian Bandara langsung ditutup karena proses evakuasi dari pukul 15.10 WITA sampai 17.00 WITA," paparnya.
Sementara hingga saat ini pihak Perhubungan belum juga mengetahui penyebab gagalnya landing pesawat boeing 737-800 itu. Pihaknya berdalih tengah menunggu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk proses evakuasi agar data valid. (chi/jpnn)
Dijelaskan Manggindaan, pada pukul 15.08 WiTA, petugas lalu lintas di Bandara Ngurah Rai, telah memperkenankan pesawat untuk mendarat atau clear to land. Namun pukul 15.10 WITA atau selang 2 menit kemudian pesawat diketahui mendarat di laut.
"Ini bukan tergelincir, tapi mendarat di laut, tepatnya sebelah barat runway 09. Saat kejadian, petugas tower langsung menekan crash bell yakni semacam alat yang digunakan untuk pemberitahuan suatu musibah," jelas Mangindaan saat mengelar konpres di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (15/4).
Di saat yang bersamaan ada pesawat Garuda 415 yang berada pada posisi holding position runaway 09. Artinya ketika pesawat Lion Air mendarat, pesawat Garuda juga akan siap untuk mendarat. "Pesawat Garuda berhasil landing dengan baik," tuturnya.
Kemudian lanjut Mangindaan, pada pukul 15.10 WITA petugas kebakaran bandara langsung menuju lokasi dan bergerak cepat. Dari info petugas tower saat itu cuacanya berawan dan sedikit hujan ringan di ujung runway 09.
Pukul 15.11 WITA bantuan sudah menuju lokasi, seperti petugas otoritas bandara, tim Basarnas, security, Polri, TNI AU, pihak lion air sendiri dan masyarakat yang ada di sekitar lokasi juga turut membantu proses evakuasi.
Pukul 15.12 WITA semua kepolisian dan tim evakuasi sudah berada di lokasi dan langsung melakukan proses evakuasi.
"Semua penumpang dan awak pesawat dievakuasi, dan penumpang yang menderita luka-luka sudah di bawa ke beberapa rumah sakit terdekat. Yakni RS Kasih Ibu, RS Denpasar, dan RS Siloam. Ketika kejadian Bandara langsung ditutup karena proses evakuasi dari pukul 15.10 WITA sampai 17.00 WITA," paparnya.
Sementara hingga saat ini pihak Perhubungan belum juga mengetahui penyebab gagalnya landing pesawat boeing 737-800 itu. Pihaknya berdalih tengah menunggu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk proses evakuasi agar data valid. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasal Hina Presiden Tidak Boleh Masuk di RUU KUHP
Redaktur : Tim Redaksi