JAKARA - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mewacanakan pembentukan Panitia Kerja (Panja) Penerbangan. Ide ini mencuat menyusul terjadinya kecelakaan pesawat Lion yang Air gagal mendarat di Bandara Ngurai Rai Bali hingga nyemplung ke laut, sekitar pukul 15.30 WITA, Sabtu (13/4).
"Lagi-lagi terjadi insiden dengan transportasi udara. Ini ada apa? Terus terang kita sedih, prihatin, benar-benar merasa terpukul. Kita malu sebagai bangsa," Marwan saat dihubungi wartawan, Jakarta, Sabtu (13/4).
Anggota Komisi V bidang Perhubungan ini menilai berulangnya insiden transportasi di Indonesia mengindikasikan ada hal mendasar yang salah dan mesti diperbaiki.
Ia khawatir, jika pemerintah selaku regulator penerbangan dan pihak terkait tidak melakukan upaya perbaikan yang sangat serius dan komprehensif, maka rakyatlah yang akan selalu menjadi korbannya. "Saya mendesak Komisi V untuk membentuk Panja Penerbangan," katanya.
Marwan lantas menyampaikan keprihatinannya yang mendalam kepada para korban. Ia menuturkan, jajaran pihak terkait terlebih dahulu harus mengevakuasi seluruh penumpang. Penumpang yang mengalami luka ringan maupun berat diutamakan mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.
"Prosedur dan aturan hukumnya jelas sekali jika terjadi insiden pesawat udara. Dalam hal ini, seluruh penumpang sudah diasuransikan. Maka hak-hak para penumpang pun wajib dipenuhi oleh maskapai bersangkutan," ujarnya.
Marwan Jafar menambahkan, KNKT bersama otoritas terkait harus segera melakukan investigasi secara menyeluruh hingga terungkap pemicu insiden ini.
"Penyebab kecelakaan bermacam-macam, mulai dari kondisi pesawat, kerusakan alat navigasi, cuaca hingga human error. Ini harus diungkap secara detail dan terang benderang salah satunya analisa melalui black box, biar publik mengetahui dan tidak semakin antipati terhadap dunia penerbangan. Komisi V DPR RI yang salah satunya membidangi masalah transportasi juga berhak memanggil institusi dan maskapai terkait untuk meminta penjelasan atas insiden tersebut," terangnya. (awa/jpnn)
"Lagi-lagi terjadi insiden dengan transportasi udara. Ini ada apa? Terus terang kita sedih, prihatin, benar-benar merasa terpukul. Kita malu sebagai bangsa," Marwan saat dihubungi wartawan, Jakarta, Sabtu (13/4).
Anggota Komisi V bidang Perhubungan ini menilai berulangnya insiden transportasi di Indonesia mengindikasikan ada hal mendasar yang salah dan mesti diperbaiki.
Ia khawatir, jika pemerintah selaku regulator penerbangan dan pihak terkait tidak melakukan upaya perbaikan yang sangat serius dan komprehensif, maka rakyatlah yang akan selalu menjadi korbannya. "Saya mendesak Komisi V untuk membentuk Panja Penerbangan," katanya.
Marwan lantas menyampaikan keprihatinannya yang mendalam kepada para korban. Ia menuturkan, jajaran pihak terkait terlebih dahulu harus mengevakuasi seluruh penumpang. Penumpang yang mengalami luka ringan maupun berat diutamakan mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.
"Prosedur dan aturan hukumnya jelas sekali jika terjadi insiden pesawat udara. Dalam hal ini, seluruh penumpang sudah diasuransikan. Maka hak-hak para penumpang pun wajib dipenuhi oleh maskapai bersangkutan," ujarnya.
Marwan Jafar menambahkan, KNKT bersama otoritas terkait harus segera melakukan investigasi secara menyeluruh hingga terungkap pemicu insiden ini.
"Penyebab kecelakaan bermacam-macam, mulai dari kondisi pesawat, kerusakan alat navigasi, cuaca hingga human error. Ini harus diungkap secara detail dan terang benderang salah satunya analisa melalui black box, biar publik mengetahui dan tidak semakin antipati terhadap dunia penerbangan. Komisi V DPR RI yang salah satunya membidangi masalah transportasi juga berhak memanggil institusi dan maskapai terkait untuk meminta penjelasan atas insiden tersebut," terangnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakan Pesawat Lion Air Kagetkan Dunia Penerbangan
Redaktur : Tim Redaksi