jpnn.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk mengumumkan peluncuran program pembelian kembali saham (buyback) senilai hingga Rp 75 miliar.
Emiten berkode LPKR itu bakal mengeksekusi rencanaya melalui transaksi dalam waktu dekay.
BACA JUGA: Virus Corona Melanda, Lippo Karawaci Terapkan Strategi Jitu
Perseroan akan membeli kembali sahamnya dengan diskon yang menarik terhadap NAV ketika beberapa proyek akan diserahterimakan pada 2020.
Di antaranya adalah Fairview dan Menara Hillcrest di Karawaci dan Holland Village Jakarta.
BACA JUGA: Saham Lippo Karawaci Masuk Daftar yang Paling Diburu Investor Asing
LPKR akan menggunakan cadangan kas yang kuat setelah beberapa aksi korporasi yang berhasil dilakukan baru-baru ini.
Di antaranya adalah penerbitan obligasi lima tahun, perubahan strategi lindung nilai (hedging), serta penjualan sahamnya di First REIT.
Langkah itu akan membantu menstabilkan harga saham Lippo Karawaci. Manajemen meyakini hal itu merupakan kebijakan penggunaan kelebihan uang kas yang terbaik.
Rencana tersebut diperkirakan memiliki dampak yang tidak material terhadap biaya operasional LPKR.
Selain itu, pembelian kembali juga diperkirakan tidak mengurangi pendapatan perseroan.
Manajemen LPKR yakin bahwa pembelian kembali tidak akan memberikan dampak yang material pada aktivitas bisnis perseroan.
Sebab, perseroan telah memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk mendukung operasional serta untuk melaksanakan transaksi tersebut.
CEO LPKR John Riady menjelaskan, pihaknya mendukung keseluruhan rencana ekonomi yang dikembangkan oleh pemerintah untuk menstabilkan ekonomi Indonesia pada masa yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Lippo Karawaci telah membuat perencanaan dalam memperkuat posisi keuangannya sehingga memiliki fleksibilitas di pasar keuangan yang sangat fluktuatif,” ujar John, Kamis (2/4).
Dia menambahkan, pembelian kembali saham itu dilaksanakan pada saat yang tepat.
Sebab, pihaknya menemukan harga saham yang menarik serta penggunaan kelebihan uang kas secara bijaksana.
“Kami tetap optimistis dengan fundamental perseroan, terutama mengingat bahwa sebagian besar dari pendapatan kami bersifat recurring yang didukung oleh Siloam Hospitals,” ujar John. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil