Lisa Operasi Ke - 17 di Empat Titik

Tiga Bulan Lagi Membaur dengan Masyarakat

Rabu, 27 Februari 2013 – 10:51 WIB
SEGERA DIOPERASI: Siti Nur Jazila alias Lisa (kiri). FOTO: dok
SURABAYA - Siti Nur Jazila alias Lisa, pasien face-off RSUD dr Soetomo, harus kembali merasakan tajamnya pisau bedah. Hari ini perempuan yang wajahnya rusak karena disiram air keras oleh mantan suaminya, Mulyono Eko, tersebut dijadwalkan menjalani operasi di empat titik. Itu merupakan operasi ke-17 yang dijalani Lisa sejak 2006.

Ketua Tim Face-Off RSUD dr Soetomo Prof dr Sjaifuddin Noer SpBP(K) menjelaskan, titik pertama yang akan dioperasi adalah daerah kelopak mata kanan atas. Titik itu harus diperbaiki karena Lisa masih mengalami kesulitan untuk menutup mata sebelah kanan. Rencananya, kelopak mata tersebut ditambal dengan metode skin graft. Kulit penambal akan diambilkan dari daerah lipatan paha.

Daerah kedua yang bakal dioperasi adalah sudut pipi kiri dan kanan atau garis senyuman. Bagian wajah itu masih terlihat menggembung. Akibatnya, garis senyum belum tampak ketika lisa tertawa. Rencananya, tim dokter melakukan penipisan di daerah tersebut. "Kami juga akan merapikan beberapa bagian di sekitarnya," ujar Sjaifuddin.

Operasi di titik ketiga ditujukan untuk membuat bibir kanan dan kiri bagian bawah simeteris. Saat ini pipi bagian kanan Lisa lebih lebar daripada bagian kiri. "Sedangkan titik yang terakhir untuk merapikan bagian dagu. Dilancipkan sedikit," tambahnya. Seluruh ragkaian operasi itu diperkirakan memakan waktu sekitar 3-4 jam.

Data yang dihimpun Jawa Pos, operasi terakhir Lisa dilaksanakan pada 28 Juli 2011. Cukup lama sebelum Lisa dioperasi lagi. Saat itu yang dioperasi juga empat titik. Yaitu, memperbaiki hidung yang agak miring, memperbaiki bibir kanan bawah, memperbaiki jaringan parut di leher depan, dan membenahi pipi kanan yang agak menurun.

Sjaifuddin mengungkapkan, lamanya jeda antara operasi ke-16 dan 17 disebabkan pertimbangan tertentu. Salah satunya, meminimalkan terbentuknya jaringan parut. Apalagi Lisa memang memiliki keloid.

Ditemui terpisah, Lisa mengungkapkan bahwa dirinya sudah siap menjalani operasi tersebut. Menurut dia, operasi kali ini terbilang ringan jika dibandingkan dengan operasi-operasi sebelumnya. Lisa juga bisa memahami alasan dokter terkait dengan lamanya jangka waktu antara satu operasi dan operasi lain. Meski begitu, dia menyatakan sedikit jenuh dan tertekan dengan ketidakpastian terhadap operasinya tersebut.

"Menunggu lama dan tidak pasti kan jenuh. Penginnya cepat selesai, keluar ruang operasi sudah bagus, jadi tidak perlu operasi-operasi lagi,'' ujarnya singkat.

Yang membuatnya galau bukan hanya proses operasi. Lisa juga khawatir tentang kehidupannya di masa mendatang. Apalagi, dia diperkirakan harus meninggalkan RSUD dr Soetomo tiga bulan mendatang. Tentu hal tersebut bukan perkara mudah, mengingat Lisa menjadi penghuni rumah sakit sejak 2006.

Keluarganya memang sesekali menjenguk. Namun, dia lebih akrab dengan petugas di RSUD dr Soetomo. "Saya sudah diberi tahu. Jadi harus siap karena tidak mungkin di sini terus," ujarnya.

Rencananya, Lisa mengontrak rumah atau indekos di daerah sekitar RSUD dr Soetomo bersama beberapa kenalannya. Dia memilih untuk tidak pulang agar bisa sewaktu-waktu ke rumah sakit jika diperlukan operasi lagi. Terlebih, Lisa masih harus mengonsumsi obat untuk menstabilkan emosinya.

Nalini M. Agung yang mendampingi Lisa mengungkapkan, ketidakpastian menghadapi operasi memang membuat Lisa jenuh. Bagaimanapun, lanjut Nalini, menunggu dalam ketidakpastian itu jauh lebih berat daripada sudah ada kepastian meski buruk. "Terjadi komplikasi emosi antara ketidakpastian operasi, masalah keseharian, dan rencana keluar dari rumah sakit,'' ujarnya.

Lisa memang harus keluar dari rumah sakit agar bisa beradaptasi dengan dunia luar. Sempat tebersit keragu-raguan pada diri Lisa, apakah bisa atau tidak beradaptasi dengan lingkungan baru. "Bisa jadi masalah jika keraguannya berlebihan. Di sinilah tugas saya untuk menjembatani,'' ungkapnya. (sha/c7/fat)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Dana Safari Dakwah PKS Dilaporkan ke Polda

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler