jpnn.com - LISBON - Pertandingan final Liga Champions Eropa 2014 antara Real Madrid dan Atletico Madrid baru akan digelar Sabtu (24/5) sekitar pukul 17.45 waktu Lisbon atau 23.45 waktu Indonesia. Namun, kemeriahan pesta tahunan terakbar sepakbola Eropa sudah terasa.
Puluhan ribu pendukung Real Madrid dan Atletico Madrid kemarin (22/5) sudah menyerbu Lisbon. Ribuan suporter lainnya akan menyusul petang ini.
BACA JUGA: Diego Marah Karena File Pribadinya di Laptop Hilang
"Seluruh penerbangan dari Bandara Adolfo Suares di Madrid ke Aeroporto Lisbon sejak Kamis (21/5) hingga Sabtu (24/5) sudah habis dipesan sejak beberapa pekan lalu. Bukan hanya penumpang intra Eropa, penerbangan domestik Portugal pun dipenuhi penumpang bertujuan Lisbon.
"TAP Portugal dan PGA sudah menambah penerbangan Funchal ke Lisbon dari tiga kali menjadi lima kali sehari, namun masih banyak yang belum terlayani," ujar Alfredo, aeroporto manager Groundforce, perusahaan pengelola bandara-bandara di Portugal."
BACA JUGA: Jumpa Mitra Kukar, Fadil Hadapi Laga Syarat Emosi
Wartawan Jawa Pos Ibnu Yunianto yang Kamis (21/5) lalu bertandang ke Funchal di Pulau Madeira untuk berkunjung ke Museum Christiano Ronaldo beruntung mendapatkan tiket pulang ke Lisbon karena membeli tiket pada tengah malam.
Rupanya, penerbangan tengah malam dihindari penumpang dari Madeira karena cuaca sepanjang perjalanan ke Lisbon sangat buruk. Meski seluruh penumpang merasakan penerbangan tengah malam itu seperti naik roller coaster.
Harga tiket yang dikenakan ke penumpang naik gila-gilaan. "Harga Eur 190 (Rp 2,2 juta) untuk penerbangan satu setengah jam itu gila. Biasanya hanya Eur 100, itu pun di akhir pekan," keluh Jorge, pekerja SPBU Repsol yang bertugas di Funchal.
BACA JUGA: Yaman: Timnas U-19 Sangat Luar Biasa
Namun, tak ada muka masam di Praca do Comercio di Lisbon. Lapangan di tepi Sungai Targus itu kemarin menjadi pusat pertemuan ribuan suporter dari penjuru jagat.
Mereka menghadiri Champions Festival, pesta penyambutan yang dilakukan UEFA dan kotapraja Lisbon bagi para tamu-tamunya.
Champions Festival dibuka dengan 80 iring-iringan drumband dan barisan serdadu Portugal yang mengarak trofi Piala Champions Eropa.
Trofi yang kerap dijuluki The Big Ears atau Si Kuping Besar itu lantas ditempatkan di panggung di tengah plaza, berhadapan langsung dengan panggung layar lebar yang hari akan digunakan untuk menayangkan siaran langsung pertandingan bagi suporter yang tidak mendapatkan tiket ke stadion.
Di panggung itu, pengunjung dapat berfoto bersama piala buatan Jurg Stadelman tersebut. "Lisbon adalah ibukota sepakbola pada Mei ini. Bukan hanya karena final Liga Champions digelar di Lisbon, tapi juga karena Benfica tahun depan akan mewakili Lisbon di final Liga Champions di Berlin," ujar perwakilan Kota Lisbon Jorge Maximo."
"Mei ini Lisbon berpesta, Juni nanti seluruh Portugal yang akan berpesta (dengan menang Piala Dunia)," sambung Presiden Federasi Sepakbola Portugal Fernando Gomes berseru dari atas panggung.
Di arena festival, pengunjung dapat merasakan atmosfer final Liga Champions dengan mengikuti permainan yang berkaitan dengan pertandingan final di masa lalu. Misalnya, sebuah perusahaan apparel menggelar permainan menciptakan gol tercepat, dua gol dalam tiga menit.
Permainan itu dinyatakan terinspirasi dua gol yang diciptakan dua striker Manchester United Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer ketika menghempaskan Bayern Munchen di final Piala Champions 1999.
Jawara dalam permainan ini mendapatkan apparel seperti bola resmi, topi, sepatu, hingga kaus kaki. Permainan lain yang dibawa bank sponsor Liga Champions adalah menaklukkan kiper dengan gol terjauh dan tercepat.
Permainan ini diklaim terinspirasi gol cantik pemain Real Madrid Zinedine Zidane di final Liga Champions 2002 melawan Bayern Munchen. Kipernya sebuah robot yang mampu membaca gerakan penendang bola.
Robot itu lumayan canggih, karena lebih banyak yang gagal dibanding yang berhasil mengoyak gawang. Meski banyak peminatnya, permainan ini hanya clapper, plastik yang bila digoyang-goyang akan menghasilkan suara tepukan tangan.
Bagi penikmat sejarah sepakbola Eropa, UEFA juga membawa isi museumnya ke Lisbon. Digelar di Pacos do Concelho dan Sala do Risco di pusat kota Lisbon, UEFA membangun museum sepakbola.
Seperti hendak membangun kedekatan dengan warga Lisbon, UEFA meletakkan memorabilia Eusibio, legenda sepakbola Benfica dan Portugal di tempat yang paling strategis. Hadir pula memorabilia bintang-bintang lapangan hijau Portugal lainnya: Christiano Ronaldo, Luis Figo, Nuno Gomes, dan Jose Mourinho.
Bagi penggila bola yang juga penikmat musik, Champions Festival juga menggelar konser musik klasik dengan menampilkan Geracao Orkestra yang membawa 100 musikus dan 40 penyanyi koir. Sementara bagi penikmat bir, sponsor resmi Liga Champions menawarkan diskon hingga separuh harga.
Kemarin, UEFA juga menggelar coaching clinik bagi sejumlah siswa akademi sepakbola dengan pelatih mantan bintang Brazil Cafu. Selain itu, bekas pemain Real Madrid dan Prancis Christian Karembeu kemarin juga didatangkan untuk berfoto bersama suporter selama setengah jam.
Karena setiap klub hanya mendapat jatah 17 ribu tiket dan mayoritas telah dialokasikan untuk pemegang tiket terusan, banyak suporter yang datang ke Lisbon tanpa membawa tiket masuk pertandingan.
Bagi mereka, Lisbon telah menggelar dua tempat nonton bareng. Bagi pendukung Real Madrid, tempat nonton bareng yang dialokasikan untuk mereka ada di Praca do Figuero, sekitar setengah kilometer dari Festival Champions.
Sementara, bagi pendukung Atletico Madrid, tempat nonton bareng mereka ada di Parque Eduardo VII, sekitar sekilo dari tempat nonton bareng suporter Real.
Kemarin sore, UEFA juga menggelar pertandingan eksibisi di Festival Champions dengan menampilkan dua kesebelasan yang berisi bekas-bekas bintang internasional.
Tampil antara lain bekas penjaga gawang Barcelona Victor Baia, Cafu, bekas pemain Madrid dan Portugal Luis Figo, bekas bintang Benfica Nuno Gomes, bekas pemain Arsenal Robert Pires, bekas bintang Barcelona dan Real Madrid Michael Laudrup, bekas bintang LIverpool dan Real Madrid Steve McManaman, serta legenda Portugal Rui Costa dan Deco. (noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gita Wirjawan Terkejut Tim Thomas Kalah Telak dari Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi