jpnn.com, JAKARTA - Komite Teknik Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menggelar rapat virtual guna pada Senin (9/11) membahas berbagai persoalan.
Persoalan yang dibahas ialah terkait dengan sertifikasi pelatih asing di kompetisi negara-negara Asia. Salah satu anggota Komite Teknik AFC yang berasal dari Indonesia ialah Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.
BACA JUGA: Philep Hansen Didesak Out, Manajemen PSMS: Kami Sudah Hubungi Beberapa Pelatih Asing
Menurut Indra, ada 13 anggota Komite Teknik AFC yang ambil bagian. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Teknik AFC Kohzo Tashima.
Dalam situs AFC, Indra menjelaskan bahwa sudah ada paparan tentang poin-poin yang dihasilkan dari rapat terebut.
BACA JUGA: Bos Persija Kenang Daryono: Santun dan Sebagian Gajinya Dikirim ke Orang Tua
Keputusan itu antara lain pergantian Musim Liga Champions Asia (Proposal dari Asosiasi Sepak Bola Jepang). Kemudian, tentang pertimbangan ulang dari pengakuan pengalaman dan kompetensi Saat ini.
Selain itu juga tentang regulasi dan panduan yang direvisi untuk piagam AFC Grassroots dan Youth Scheme AFC Elite, kemudian tentang pembentukan panel pendidikan pelatih AFC Baru, AFC Grassroots Panel, dan AFC Youth Panel. Yang terakhir ialah kursus pelatihan khusus AFC.
BACA JUGA: Teco Tak Percaya Daryono Meninggal Begitu Cepat
"Dari rapat itu, Komite Teknik AFC juga memutuskan bahwa akan dilakukan verifikasi ulang pelatih asing di seluruh anggota AFC. Jadi, kami akan verifikasi ulang pelatih asing yang ada di Indonesia tentang sertifikasi dan kualitasnya," kata Indra via pesan singkat Senin (9/11) malam.
Artinya, lanjut Indra, satu keputusan rapat ini mengharuskan pelatih asing memiliki sertifikasi yang diakui AFC. Indra juga memastikan, Dirtek AFC Andi Roxborgh meminta agar setiap anggota AFC tidak menurunkan standar pelatih.
Dengan begitu, bagi pelatih dari negara lain yang akan merumput di Indonesia tak bisa langsung melatih apabila belum memiliki RECC (Recognition of Experience and Current Competence) dari AFC. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad