jpnn.com, MEDAN - Pelatih PSMS Medan Philep Hansen belakangan ini mendapat tekanan dari suporter tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut.
Ia didesak Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) untuk segera hengkang dari PSMS.
BACA JUGA: SMeCK Hooligan: Philep Hansen⦠Silahkan Angkat Kaki dari PSMS
Desakan itu menggema sejak awal Liga 2 2020 bergulir dan mencuat kembali jelang fase grup, yang digadang mulai Oktober 2020.
SMeCK menilai Philep kurang mumpuni dan tidak harmonis dengan suporter.
BACA JUGA: Bagaimana Kehidupan Sehari-hari Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber? Begini Penjelasan Pak RT
Teranyar, di pertandingan uji coba lawan Gumarang FC di Stadion Teladan, Jumat (11/9/2020), SMeCK memasang spanduk dengan tulisan agar Philep segera hengkang dari PSMS.
“Philep Hansen Segera Keluar dari PSMS Medan,” demikian isi spanduk itu.
BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Ditusuk, Wali Kota Bandarlampung Beri Komentar Tegas Begini
Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang mengatakan pihaknya berusaha mencari solusi terbaik dari permintaan suporter tersebut.
Secara mengejutkan, Mulyadi mengatakan pihaknya telah menghubungi beberapa pelatih berpengalaman untuk direkrut. Dia membantah pelatih baru yang akan masuk nanti mengganti Philep melainkan akan menduduki jabatan direktur teknik yang selama ini posisinya kosong di PSMS.
“Tentu ada masukan (soal desakan suporter), kami juga kalau ada pelatih yang katakan bersedia yang berpengalaman, kami ingin memperkuat. Apapun ceritanya kami kan belum ada direktur teknik, tidak ada masalah (rekrut). Kami tanda kutip sedang menghubungi beberapa pelatih yang dalam hal ini bisa diajak kerja sama untuk memperkuat PSMS,” jelasnya usai di Stadion Telada usai laga lawan Gumarang, Jumat sore.
“Ya kami sebagai manajer tidak tutup mata, tidak tutup telinga. Saya pribadi pelatih-pelatih yang memang menurut kami bagus, apa salahnya diajak gabung, artinya untuk memperkuat, bukan berati tidak ada solusi (soal desakan suporter). Sambil jalan, syukur seminggu ini sudah ada yang mungkin setuju diajak bergabung,” bebernya.
Mulyadi menegaskan posisi Philep aman sebagai pelatih meski kedatangan pelatih baru nanti. “Posisi Philep aman, tetapi bukan berarti dia sebagai pelatih sesukai hati, dia sudah ada teman diskusinya (direktur teknik),” lanjutnya.
Pun demikian, Mulyadi juga mengisyaratkan Philep tak serta merta aman jika dengan kedatangan direktur teknik baru ternyata kerja sama tidak berjalan baik.
“Ya sepanjang memang di dalam kerja samanya memang memperkuat (aman). Kalau ternyata enggak, kita tinggal memilih (siapa yang dipertahankan). Tetapi istilahnya jangan sampai dalam kondisi seperti ini kami lepas, yang datang belum jelas, kami enggak mau speskulasi,” jelasnya.
Tak tanggung-tanggung, pelatih yang katanya jadi direktur teknik itu juga bisa jadi dari pelatih asing.
“Kami dengar (masukan suporter) sudah melakukan hal-hal yang seperti saya katakan tadi, kami mencari yang berkualitas di atas rata-rata. Bila perlu yang dicari yang asing dan pernah bermain di Indonesia.”
“Kami sudah hubungi beberapa orang yang sudah bermain di Indonesia, lisensi A juga, yang ada di luar negeri sudah kami hubungi. Datang dia itu benar-benar memperkuat dan menambah, enggak ada masalah kalau pelatih profesional,” sebutnya.
Mulyadi mengklaim alasan mencari pelatih baru sebagai direktur teknik bukan karena desakan suporter saja, melainkan juga karena Philep sudah setuju.
“Kami panggil pelatih kepala, kan enggak bisa seenaknya juga, kami tanya, dia juga welcome (dengan rencana manajemen) enggak ada masalah. Intinya bagaimana PSMS tambah kuat, kalau kami tinggal sebulan (menuju fase grup) tentu yang baru datang meraba, bersinergilah, jadi kami tidak semena-mena,” tegasnya.
“Kami paham, bukan kami diamkan (maunya suporter). Tetapi kami juga bukan dalam tekanan, kami win-win solution. Kami juga sudah kasih pemahaman. Saya berusaha kondusif. Itu (desakan Philep out) bentuk kecintaan mereka (suporter) merasa memiliki (PSMS) wajar. Tetapi bukan harus seperti itu,” ungkapnya.
BACA JUGA: Rekam Medis Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber di RS Jiwa Lampung Diperiksa, Ini Faktanya
“Sudah ada komunikasi dengan suporter, kami paham kalau enggak ada suporter enggak ada juga PSMS, walau nanti fase grup tanpa suporter (ke stadion karena pandemi Covid-19), tetapi doanya diperlukan. Mari jaga kondusivitas tapi tim ini tetap didukung, kami tidak mengabaikan (suara suporter),” pungkasnya. (nin/pojoksatu)
Redaktur & Reporter : Budi