BATAM - Sebagian warga Batam dibuat jengkel lantaran PT PLN Batam memadamkan listrik sampai dua kali dalam sehari, Sabtu (16/3). Pemadaman pertama sekitar pukul 09.30 hingga 11.30 WIB, dan yang kedua pukul 18.20 WIB.
“Banyak pekerjaan rumah, seperti cuci baju (pakai mesin), menyeterika yang mestinya bisa dilakukan di akhir pekan seperti ini. Tapi gara-gara listrik mati saya nggak bisa melakukan apa-apa,” kata Sri Murni, warga Perumahan Simpang Raya, Batam Centre.
Sri makin jengkel karena kemarin suhu udara Batam sangat panas. “Gerahnya minta ampun. Mau ngapa-ngapain di rumah nggak bisa,” keluhnya.
Pemadan listrik tak hanya terjadi di Perumahan Simpang Raya, tapi juga di Perumahan Gabana, Cendana, KDA dan Perumahan Seruni, Batam Centre. Selain mengganggu aktivitas rumah tangga, pemadaman juga membuat kegiatan bisnis seperti salon, laundry, air isi ulang, warung internet maupun rental Play Station terhenti.
“Jam-jam segini anak-anak biasanya banyak yang main internet. Apalagi ini hari Sabtu,” kata Lukman, penjaga di salah satu warnet kawasan Cendana.
Lukman berharap PLN Batam memikirkan pebisnis kecil yang mengandalkan listrik dalam usahanya. Menurutnya, listrik merupakan kebutuhan mendasar sehingga pasokannya harus tetap dijaga demi kelangsungan aktivitas bisnis di Batam.
Pamadaman listril juga mengakibatkan traffic light di sejumlah persimpangan, seperti Simpang Tiga KDA, Simpang Frengky, dan Simpang Kawasan Industri Eksekutif, Batam Centre mati. Alhasil, simpang yang tak dijaga petugas lalu lintas itupun macet hingga puluhan meter. (ros/jpnn)
“Banyak pekerjaan rumah, seperti cuci baju (pakai mesin), menyeterika yang mestinya bisa dilakukan di akhir pekan seperti ini. Tapi gara-gara listrik mati saya nggak bisa melakukan apa-apa,” kata Sri Murni, warga Perumahan Simpang Raya, Batam Centre.
Sri makin jengkel karena kemarin suhu udara Batam sangat panas. “Gerahnya minta ampun. Mau ngapa-ngapain di rumah nggak bisa,” keluhnya.
Pemadan listrik tak hanya terjadi di Perumahan Simpang Raya, tapi juga di Perumahan Gabana, Cendana, KDA dan Perumahan Seruni, Batam Centre. Selain mengganggu aktivitas rumah tangga, pemadaman juga membuat kegiatan bisnis seperti salon, laundry, air isi ulang, warung internet maupun rental Play Station terhenti.
“Jam-jam segini anak-anak biasanya banyak yang main internet. Apalagi ini hari Sabtu,” kata Lukman, penjaga di salah satu warnet kawasan Cendana.
Lukman berharap PLN Batam memikirkan pebisnis kecil yang mengandalkan listrik dalam usahanya. Menurutnya, listrik merupakan kebutuhan mendasar sehingga pasokannya harus tetap dijaga demi kelangsungan aktivitas bisnis di Batam.
Pamadaman listril juga mengakibatkan traffic light di sejumlah persimpangan, seperti Simpang Tiga KDA, Simpang Frengky, dan Simpang Kawasan Industri Eksekutif, Batam Centre mati. Alhasil, simpang yang tak dijaga petugas lalu lintas itupun macet hingga puluhan meter. (ros/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Overdosis Miras, Petani Tewas di Lapo Tuak
Redaktur : Tim Redaksi