jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Pusat Marsudi Syuhud mengatakan penyampaian informasi maupun konten-konten positif merupakan tugas dan kewajiban umat islam.
Hal itu disampaikan Marsudi dalam workshop Konten Kreatif: Bangkit dari Covid-19 dengan Nalar dan Aksi Bersama Berlandaskan Nilai-nilai Islam dan Fatwa MUI, yang digelar atas kerja sama Kementerian Kominfo dan MUI, di Pontianak, Rabu (24/11).
BACA JUGA: Gandeng Tokopedia, Pluang Ajak Masyarakat Berinvestasi Emas dengan Lebih Mudah
Menurut Marsudi, saat ini tidak sedikit orang yang ingin mendapatkan kebenaran dengan cara yang negatif dan mengarah kepada hoaks.
Ketika sesuatu yang salah diyakini banyak orang, maka mereka akan terbawa kepada yang salah.
BACA JUGA: Teknologi RKEF Milik VDNI-OSS Tingkatkan Produktivitas Nilai Ekspor Feronikel
“Di sinilah sesungguhnya tugas dan kewajiban kita untuk menuntun masyarakat membaca konten-konten yang kredibel dan jelas dalil maupun kebenarannya. Ini adalah jihad kita,” ujar Marsudi.
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Hukum Henri Subiakto, mengatakan literasi digital untuk bangkit dari pandemi covid sangat penting dalam konteks Indonesia saat ini maupun masa depan.
BACA JUGA: Kunjungi Proyek Tol Semarang-Demak, Gubernur Ganjar Apresiasi Kinerja PT PP
“Di media sosial saat ini tidak hanya marak hoaks, tapi juga gejala radikalisme baik di Indonesia maupun negara-negara lain,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Hendri hal tersebut sangat berbahaya jika tidak segera diantisipasi untuk mengembalikan kepada marwah dan khittah sebagai islam moderat.
“Medsos ini akhirnya menjadi fenomena kehidupan. Bayangkan ada 202,6 juta rakyat Indonesia yang menggunakan internet dan 171 juta aktif di medsos. Artinya dalam satu hari ada berapa ratus juta konten yang ada di medsos yang belum tentu kebenarannya,” jelas Hendri.
Sementara itu, Sekretaris MUI Provinsi Kalimantan Barat, Zulkifli mengatakan ajang ini merupakan salah satu media yang sangat baik untuk menyosialisasikan fatwa MUI, tentang hubungan sosial ataupun muamalah di media sosial.
“Ini menjadi tugas kita bersama dalam membuat konten-konten kreatif untuk terjun dan bergerak di dunia maya, untuk meluruskan hal-hal yang keliru,” katanya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy