LKL International Bhd dan Fastech Perluas Bisnis Alat Kesehatan di Indonesia

Jumat, 18 Oktober 2024 – 20:18 WIB
LKL International Bhd dan Fastech dirikan perusahan patungan untuk memperluas binis alat kesehatan di Indonesia. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - LKL International Bhd, perusahaan asal Malaysia yang bergerak di bidang alat kesehatan, menjalin joint venture dengan PT Fasilitas Teknologi Nusantara (Fastech) untuk memperluas ekspansinya di Indonesia.

Langkah ini sebagai upaya strategis untuk memanfaatkan potensi besar pasar alat kesehatan di Indonesia, salah satu pasar utama di kawasan ASEAN yang terus berkembang.

BACA JUGA: Darya-Varia dan ASKI Kerja Sama Produksi Alat Kesehatan Inovatif

Dalam perusahaan joint venture ini, LKL International memegang kendali dengan kepemilikan saham sebesar 51%, senilai Rp 5,1 miliar, sementara Fastech memiliki 49% saham senilai Rp 4,9 miliar.

Perusahaan patungan ini akan memulai operasionalnya pada kuartal keempat tahun 2024, didukung oleh investasi besar dari LKL untuk pengembangan bisnis yang lebih lanjut.

BACA JUGA: Begini Upaya idsMED Mengurangi Kerugian Sistemik Peredaran Alat Kesehatan Ilegal

Kolaborasi ini bertujuan menghadirkan inovasi produk dan layanan yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Direktur Eksekutif LKL International Bhd, Zulkarnin Bin Ariffin menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan bisnis.

BACA JUGA: Bea Cukai Beri Izin Pembebasan Bea Masuk Impor Alat Kesehatan

Menurutnya, usaha patungan ini tidak hanya akan memperluas jejak kami di pasar ASEAN, tetapi juga mendukung pengembangan sektor kesehatan di Indonesia.

"Kami berharap bisa menciptakan lapangan kerja dan memberikan kontribusi positif terhadap akses masyarakat terhadap produk medis berkualitas," ungkap Zulkarnin, dalam keterangannya, Jumat (18/10).

Sebagai perusahaan yang berpengalaman dalam memproduksi alat dan furnitur kesehatan, LKL International akan mengandalkan keahliannya untuk mengembangkan produk-produk inovatif yang dapat memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan di Indonesia.

Sementara itu, PT Fasilitas Teknologi Nusantara (Fastech) akan memanfaatkan jaringan distribusi lokal yang kuat untuk mempercepat penetrasi produk-produk ini ke rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan di seluruh negeri.

CEO Fastech Hendrik Tjandra meyakini bahwa joint venture tersebut tidak hanya akan berdampak pada kemajuan industri alat kesehatan, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal.

"Kerja sama ini akan membawa manfaat besar, baik dari aspek peningkatan layanan kesehatan, transfer teknologi, hingga pengembangan UMKM di Indonesia," kata Hendrik. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler