LKPMB Indonesia: Moderasi Beragama Kerja Bersama Seluruh Anak Bangsa

Senin, 02 Agustus 2021 – 23:56 WIB
Para pembicara pada acara Webinar yang digelar Lembaga Kajian Pendidikan dan Moderasi Beragama (LKPMB) Indonesia pada Sabtu (31/7). Foto: Flyer

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Kajian Pendidikan dan Moderasi Beragama (LKPMB) Indonesia mengajak seluruh elemen bangsa bersatu untuk mendorong moderasi beragama. Terlebih untuk menjawab tantangan kemanusiaan di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Hal ini mengemuka dalam Webinar Nasional yang digelar LKPMK bertajuk “Penguatan Pendidikan Karakter Kebangsaan dan Moderasi Beragama di Masa Pandemi Covid-19” pada Sabtu (31/7/2021).

BACA JUGA: LKPMB Indonesia Dorong Penguatan Pendidikan Karakter Kebangsaan dan Moderasi Beragama

LKPMB Indonesia menilai Moderasi beragama sebagai kerja bersama seluruh anak bangsa.

Pandemi Covid-19 sendiri dipandang sebagai masalah kemanusiaan. Virus ini menyebar dan dinilai tidak memilih latar belakang orang yang terpapar. Tidak pula ada negara, bangsa atau agama yang terhindar dari wabah ini.

BACA JUGA: Syaiful Huda: Intelektual PMII Berperan Menguatkan Gerakan Moderasi Beragama

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menilai masih terdapat pandangan diametral yang mencoba membenturkan antara virus Covid-19 dengan agama. Hal ini menurut dia, sebagai sebagai fenomena yang menyedihkan.

“Narasi yang dibangun adalah kita tidak boleh takut Corona, kita hanya takut Tuhan. Ini tentu fenomena yang menyedihkan karena mencoba menghadapkan sains dan takdir Tuhan,” ujar Gus Yaqut dalam sambutan virtualnya.

Gus Yaqut menyebut dua pandangan besar muncul dalam relasi sains dan keimanan tersebut. Sebagian mendewakan akal secara ekstrem, sementara yang lain menafikan akal dan sains sama sekali.

Dia menjelaskan dalam konteks Indonsia, umat beragama terbiasa mengambil jalan tengah dari dua pandangan ekstrem dengan perspektif moderasi beragama.

Oleh karena itu, Gus Yaqut mengajak semua pihak menyimak pernyataan Albert Einstein terkait konteks kekinian perspektif moderasi beragama atas Covid-19.

“Ilmu tanpa agama akan menjadi lumpuh, sama halnya dengan agama akan buta bila tanpa dilengkapi ilmu.”

Gus Yaqut menambahkan Covid-19 merupakan fenomena hukum Tuhan yang di dalamnya ada fenomena ilmiah disertai hadirnya ilmu medis. Virusnya dapat diteliti di laboratorium ilmiah untuk dijawab dengan solusi ilmiah lewat vaksin untuk mengatasinya.

“Oleh karena itu, tidak tepat jika kita hanya berserah diri total pada Tuhan tanpa berikhtiar secara ilmiah,” kata Gus Yaqut seperti dilansir dalam siaran pers Humas LKPMB Indonesia Thomas R Sembiring.

Menurut Gus Yaqut, keduanya baik iman pada Tuhan maupun sains harus digunakan dalam mengatasi tantangan yang ada.

Gus Yaqut pun mendorong semua pihak untuk mengikuti peraturan pemerintah dan menerapkan disiplin protokol kesehatan 5 M + D dengan menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan, dan doa.

“Mari bersatu untuk saling membantu pemerintah memenangkan perang melawan Covid-19 ini” katanya.

Direktur Eksekutif LKPMB Indonesia Alfons B Say mengungkapkan LKPMB Indonesia yang diinisiasinya bersama para akademisi dan pegiat Pancasila berupaya mengawal persatuan, terlebih di tengah pandemi.

LKPMB Indonesia menurut akademisi dan pegiat sosial ini hadir dari keprihatinan terhadap berbagai masalah dalam bidang pendidikan dan karakter kebangsaan.

Selain itu juga mendorong secara konsisten moderasi beragama, sebagai bagian dari kampanye tentang dokumen Abu Dhabi yang berjudul Persaudaraan Manusia untuk Perdamaiuan Dunia dan Hidup Bersama.

Dokumen yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Dr. Ahmad al-Tayyib ini dinilai penting untuk mendorong persatuan kemanusiaan. Terlebih dalam situasi pandemi yang membayangi dunia.

“Hal ini bertujuan agar kita semua selalu hidup rukun dan damai, dalam  memajukan Indonesia,” tegas dosen tetap STIE UniSadhuGuna Jakarta ini.

Alfons pun mengajak semua pihak untuk bersatu mendorong moderasi beragama.

Dalam webinar perdana yang digelar oleh LKPMB Indonesia ini, turut hadir Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi yang menyampaikan apresiasinya atas gerak bersama mendorong moderasi beragama.

Dalam sesi diskusi turut berbicara, Rektor Universitas Tarumanagara Prof. Agustinus Purna Irawan, anggota Komisi X DPR RI MY Esti Wijayati, Ketua Lakpesdam Nahdlatul Ulama  Rumadi Ahmad, akademisi mewakili kaum milenial Carolus Lwanga Tindra Matutino Kinasih.

Acara yang dipandu oleh Bondan Wicaksono selaku akademisi dan pegiat sosial kepemudaan ini memberi warna baru dalam mendorong persatuan seluruh elemen bangsa melalui moderasi beragama.

Turut hadir dan memberi apresiasi di antaranya Dirjen Bimas Agama Katolik Kemenag Yohanes Bayu Samodro, Ketua MUI Jagakarsa KH Sulaiman Rohimin.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler