SURABAYA - Deru mesin terdengar kencang. Dalam mobil bak terbuka yang bertulisan pengangkut sampah, Kepala Dikbud Jatim duduk memegang setir. Tangannya menarik persneling dan kakinya menekan gas mengitari kantornya di Jalan Gentengkali. Dia bangga benar.
Harun bangga karena mobil itu karya siswa-siswa SMK (sekolah menengah kejuruan). "Mobil ini produksi sendiri. Pernah dipakai Pak SBY," ujarnya lantas tersenyum kemarin (24/10).
Harun menyebut, selain mobil sampah itu, ada dua motor dan mobil hybrid karya siswa SMK. Semuanya kini dipajang di galeri SMK Kantor Dikbud Jatim.
Karya-karya otomotif siswa itu, klaim Harun, membuktikan bahwa lulusan SMK di Jatim semakin berkualitas. Dikbud pun memutuskan terus mengadakan lomba kompetensi siswa (LKS) untuk pelajar SMK.
Tahun ini sudah kali ke-23 dengan tuan rumah Kabupaten Bojonegoro. Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf akan membuka acara yang berlangsung pada Senin-Kamis (27-30/10) itu. LKS tahun ini diikuti 1.459 tim dengan 2.500 siswa kelas XI untuk SMK tiga tahun dan kelas XII untuk SMK empat tahun.
Mereka datang dari 38 kabupaten/kota di Jatim. Para pelajar itu berlomba sesuai dengan bidang keahlian. "Pemenangnya akan mewakili Jatim ke tingkat nasional. Dengan karya yang sudah terbukti sekarang, saya yakin Jatim paling tidak masuk tiga besar," katanya.
Harun menjelaskan, LKS menjadi ajang pembuktian potensi siswa SMK sekaligus parameter kesiapan lulusan SMK menghadapi dunia industri. Sebab, peningkatan pendidikan tidak melulu melalui proses belajar mengajar. Namun, bisa juga lewat lomba kompetensi.
Kabid SMK Dikbud Jatim Hudiyono menambahkan, ada 31 kategori lomba. Bidangnya, antara lain, teknologi, bisnis manajemen, pariwisata, sains terapan, bahasa, dan olahraga.
Total ada 63 kompetensi. Di antaranya, kompetensi sekretaris, animasi, pemrograman robot, instalasi listrik, pengelasan, memasak, potong rambut, dan karya ilmiah. Termasuk bola voli, tenis, bulu tangkis, dan futsal.
Hudiyono menyebut penjurian dilakukan tiga unsur. Yakni, akademisi, pengajar, dan praktisi. Nanti diambil tiga teratas dari 63 bidang lomba. Penghargaan berupa trofi, sertifikat, dan uang pembinaan akan diberikan kepada juara I, II, dan III.
Hudiyono menuturkan, LKS juga menjadi sarana penyiapan SDM menghadapi AFTA (ASEAN Free Trade Area) pada 2015. Dikbud berencana menggandeng Jawa Pos dalam LKS tahun depan. Hudiyono berharap Jawa Pos bisa membuat LKS lebih meriah. Lalu, semakin banyak siswa SMK yang terlibat. "Jawa Pos media terbesar. Semoga bisa lebih sukses," tandasnya. (nir/c6/roz)
BACA JUGA: 1.951 Guru Madrasah Dapat Beasiswa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Giliran Guru Angkatan 2005-2015 Disertifikasi
Redaktur : Tim Redaksi