Lockdown Corona Resmi Dicabut, Warga Masih Takut

Senin, 04 Mei 2020 – 20:48 WIB
Tentara Italia berjaga di sebuah jalan yang kosong melompong sejak diberlakukannya lockdown akibat virus corona. Foto: Reuters

jpnn.com, ROMA - Italia resmi mencabut aturan lockdown yang sudah diterapkan selama dua bulan terakhir demi meredam penyebaran virus corona, Senin (4/5). Kini 4,5 juta warga negara tersebut bebas pergi bekerja.

Dengungan mobil, bus, dan sepeda motor menunjukkan peningkatan perjalanan pagi hari, tetapi lalu lintas masih terasa lebih lengang dibandingkan masa sebelum virus menyerang pada Februari.

BACA JUGA: Lockdown Arab Saudi: Ratusan WNI Dipulangkan ke Indonesia

Pemerintah telah memerintahkan pencabutan aturan secara bertahap dengan memberi lampu hijau kepada pabrik-pabrik untuk mulai kembali berproduksi.

Selain itu, pemerintah telah membolehkan taman-taman dibuka kembali, sehingga memberi anak-anak kesempatan untuk berlarian, sementara kerabat dan keluarga dapat saling bertemu kembali.

BACA JUGA: Stres Akibat Lockdown, Dorong Istri dari Balkon

Namun, warga tetap diharuskan untuk menjaga jarak dan sebagian besar toko masih tutup hingga 18 Mei. Restoran dan bar hanya dapat melayani pesan antar, sedangkan sekolah, bioskop, dan teater akan tetap tutup sampai waktu yang belum ditentukan.

Gianluca Martucci adalah salah satu dari sedikit orang yang bisa kembali bekerja sejak karantina nasional diberlakukan di Italia pada 12 Maret lalu.

BACA JUGA: Mengintip Kehidupan di Salah Satu Negara dengan Lockdown Paling Ketat di Dunia

"Sangat senang untuk kembali (bekerja), tetapi dunia telah benar-benar berubah," kata dia.

Perusahaan tempat dia bekerja biasanya menyelenggarakan pernikahan dan acara perusahaan, tetapi acara-acara itu sudah lama dibatalkan dan perusahaan menyesuaikan diri dengan menawarkan katering untuk dibawa pulang.

Meskipun senang bisa kembali berkecimpung dalam bisnis, Martucci cemas bahwa penularan virus mungkin akan terjadi lagi karena semakin banyak orang yang berbaur.

"Pemerintah sejauh ini sangat bijaksana, tetapi saya khawatir kita memulai terlalu dini. Saya tidak tahu apakah negara ini bisa selamat dari gelombang kedua (penyebaran virus corona)," ujar dia. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler