Lockdown di China Makin Ekstrem, Pemerintah Segel Gerbang Permukiman

Minggu, 24 April 2022 – 20:51 WIB
Sejumlah petugas medis dan personel keamanan mendadak dikerahkan ke salah satu kawasan permukiman di Distrik Chaoyang, Beijing, China, pada Minggu (24/4/2022) setelah dalam dua hari terakhir ditemukan 20 kasus positif. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Otoritas kesehatan Beijing memperketat pergerakan warga setelah dalam dua hari terakhir ditemukan 20 kasus positif COVID-19 di wilayah ibu kota China itu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing menyebutkan beberapa kasus positif ditemukan di tiga distrik, yakni Chaoyang, Shunyi, dan Fangshan.

BACA JUGA: Jelang Uber Cup 2022, Ratu Bulu Tangkis China Sampaikan Kabar Duka, Ada Apa?

Tes PCR secara massal dan investigasi dilakukan lebih lanjut karena kemungkinan akan ditemukan beberapa kasus lagi, demikian pernyataan CDC yang dipantau ANTARA Beijing, Minggu.

Dari 20 kasus positif, sebanyak 10 kasus di antaranya ditemukan di satu sekolahan di Distrik Chaoyang. Sekolah tersebut langsung ditutup selama tujuh hari mulai Jumat (22/4).

BACA JUGA: China Terapkan Pembatasan Ekstrem, Kematian Akibat Covid-19 Terus Melonjak

Murid dan guru di semua sekolahan di distrik terluas di Beijing itu diwajibkan melakukan tes PCR tiga kali dalam sepekan.

Sejumlah petugas medis berpakaian APD dan personel keamanan berseragam dikerahkan ke beberapa kawasan permukiman.

BACA JUGA: Masjid Seantero China Ditutup, Bagaimana Muslim Uighur Beribadah Selama Ramadan?

Sempat terjadi keributan antara petugas dengan warga yang tiba-tiba mendapati akses utama menuju kompleks apartemen mendadak dikunci, bahkan gerbang kompleks ada yang langsung dilas tanpa pemberitahuan terlebih dulu.

Sebagian warga, sementara itu, juga ada yang bersiap menghadapi situasi tersebut dengan menyediakan kebutuhan pokok untuk beberapa hari ke depan.

"Kami harus mulai menyiapkan stok makanan mulai sekarang," kata seorang warga negara Indonesia yang tinggal di Distrik Chaoyang.

Sementara itu, Pemerintah Kota Beijing mengimbau warga Ibu Kota tidak mudik dan agar tinggal di rumah selama musim libur Hari Buruh mulai 1 Mei mendatang.

Beijing akan memperketat pengawasan orang yang masuk ke Beijing selama sepekan libur Hari Buruh, kata juru bicara Pemkot Beijing Xu Hejian.

Pengetatan pengawasan itu akan dilakukan di bandar udara, stasiun kereta api, dan pintu utama jalan tol.

Otoritas setempat juga menangguhkan kegiatan paket wisata antarprovinsi selama musim libur.

Taman hiburan, arena olahraga dan pusat kebugaran, gedung bioskop, museum, perpustakaan, dan galeri seni hanya diizinkan menampung 75 persen pengunjung. (ant/dil/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler