China Terapkan Pembatasan Ekstrem, Kematian Akibat Covid-19 Terus Melonjak

Minggu, 24 April 2022 – 19:45 WIB
Warga memakai masker pelindung saat beraktivitas di Shanghai, China, November 2021. Foto: ANTARA/Reuters/Aly Song/rwa

jpnn.com, SHANGHAI - Kasus kematian pasien positif COVID-19 di Shanghai, China, terus mengalami peningkatan dari hari ke hari, meski pemerintah setempat sudah menerapkan pembatasan ekstrem.

Dari yang sebelumnya 11 kasus kematian, sehari sebelumnya bertambah satu lagi sehingga sejak Januari hingga 23 April 2022 terdapat 12 kasus kematian di kota pusat keuangan China itu.

BACA JUGA: Ini Fakta Baru WN China Pakai Seragam Militer di Aceh, Oalah

Pasien COVID-19 yang meninggal rata-rata berusia 88 tahun, memiliki penyakit bawaan, dan tidak mendapatkan vaksin, demikian otoritas kesehatan Kota Shanghai kepada pers, Sabtu (23/4).

Kota terkaya China itu sedang menghadapi lonjakan kasus terparah, bahkan lebih parah daripada yang terjadi di Wuhan pada awal 2020.

BACA JUGA: Abdulmateen Kalap Setelah Diputusin Pacar, Hakim China Jatuhkan Hukuman Mati

Pada Jumat (22/4), Shanghai melaporkan 2.736 kasus positif baru dan 20.634 kasus tanpa gejala.

Padahal sehari sebelumnya, hanya ada 1.931 kasus baru dan 15.698 kasus tanpa gejala.

BACA JUGA: Masjid Seantero China Ditutup, Bagaimana Muslim Uighur Beribadah Selama Ramadan?

Kasus baru tersebut kebanyakan ditemukan di kawasan tertutup, terkontrol, dan terisolasi, demikian diungkapkan otoritas kesehatan Shanghai.

Faktor utama penyebab peningkatan kasus COVID-19 di Shanghai, menurut otoritas setempat, adalah kamar yang kecil dan dapur bersama di beberapa area permukiman lama warga.

Klaster COVID-19 lainnya ada di lokasi proyek pembangunan dan tempat hiburan di kota setingkat provinsi yang berpenduduk 25 juta jiwa itu.

Sejak pertengahan Maret tahun ini, Shanghai memberlakukan penguncian wilayah secara parsial.

Tes PCR secara massal dan vaksinasi juga digencarkan.

Seluruh staf dan pegawai di Konsulat Jenderal RI, Pusat Pameran Dagang Indonesia (ITPC), kantor perwakilan perusahaan swasta dan BUMN Indonesia di Shanghai bekerja dari rumah (WFH) sesuai dengan instruksi otoritas setempat. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler