jpnn.com - SALVADOR - Cristiano Ronaldo datang ke Piala Dunia 2014 di Brasil ini sebagai salah satu momok yang menakutkan pertahanan lawan. Visinya dalam mengatur alur serangan plus kehebatannya dalam mengeksekusi setiap tendangan bola mati membuatnya menjadi lebih dari sekedar attacking midfielder.
Bersama Portugal, pemain yang berinisial CR7 ini memang belum pernah memberikan gelar apapun. Namun, setidaknya itu sudah dia buktikan ketika bermain di level klub. Musim ini, Ronaldo melaju ke Brasil dengan modal membawa Real Madrid menjadi juara di Liga Champions Eropa.
BACA JUGA: Teknologi Garis Gawang Bantu Kemenangan Prancis
Catatannya selama musim kemarin pun lumayan mengkilap. Keganasan Ronaldo di depan gawang dibuktikan dengan gelar sepatu emas Eropa. Itu didapatkannya setelah menjadi El Pichichi atau pemain pencetak gol terbanyak di Primera Division dengan jumlah torehan 30 gol dari 31 pertandingan yang dijalaninya.
Bukan hanya musim kemarin saja Ronaldo mampu membukukan lebih dari 50 gol selama satu musim. Dia bahkan mempertahankannya selama empat musim beruntun sejak 2010/2011. Delapan golnya selama babak kualifikasi Piala Dunia 2014 turut mengantar Selecao das Quinas berlaga di Brasil.
BACA JUGA: Made Wirawan Pernah Dibayar Rp 5 Ribu
Ronaldo jelas menjadi ancaman di sisi kanan pertahanan Jerman dalam laga pembuka fase grup G di Arena Fonte Nova, Salvador, malam nanti. Lengah sedikit saja, maka Jerman harus bersiap kehilangan momentum tiga poin pertamanya di Piala Dunia kali ini. (Siaran langsung ANTv/TV One mulai pukul 23.00 WIB)
Der Trainer Jerman, Joachim Loew menyadari potensi tersebut bakal menyulitkan tim asuhannya. Hanya, Loew tidak menganggapnya sebagai fokus utama untuk meneruskan rekor apik di laga pembuka. Menurutnya, ancaman dari Portugal bukan hanya berasal dari pergerakan Ronaldo.
BACA JUGA: FIFA Cekal Franz Beckenbauer
"Dengan atau tanpa Ronaldo dalam komposisinya, gaya bermain Portugal tidak akan jauh berbeda. Karena mereka tim yang pumya karakter kuat, mereka merupakan tim yang juaranya serangan balik di dunia," ujar Loew dalam konferensi persnya di Santo Andre seperti yang dikutip dari ESPN.
Diberitakan di Express, untuk menghentikan pergerakan Ronaldo, Loew mengakui tidak akan mudah menutup pergerakan pemain dengan 50 gol per musimnya. Hanya, dia berbekal beberapa rekaman video pertandingan yang melibatkan pemain berkaki kijang ini. Baik ketika bermain di level klub ataupun di timnas.
Salah satunya dengan mengamati alur pergerakannya dan bagaimana cara Ronaldo untuk mengelabui pemain bertahan.
"Perlu usaha semua tim untuk melawannya. Tapi ingat, kami masih punya (Jerome) Boateng, dia yang pernah melakukannya dengan baik. Itu yang akan coba kami terapkan kembali," ungkapnya.
Momen yang dimaksud Loew di sini adalah ketika Boateng mampu mengunci Ronaldo di Piala Eropa 2012 lalu. Tanpa pergerakan maksimal Ronaldo, Portugal kesulitan membuat gol. Bedanya, walaupun menyebut Boateng, Loew tidak menyiapkan strategi khusus untuk mengawal Ronaldo.
Boateng menyadari tugas yang diembannya tidak mudah. Pengalaman ketika bersua di level klub dan rekaman video menjadi konsumsinya sehari-hari demi menghentikan Ronaldo.
"Saya tidak hanya duduk saja ketika di rumah. Untuk Ronaldo, saya bahkan menonton rekaman video Ronaldo paling tidak lima jam selama satu hari," beber pemain yang membela Bayern Muenchen itu.
Bek berusia 25 tahun itu pun lantas membeberkan kunci untuk membendung Ronaldo. Itu lebih pada upaya pemain untuk mereduksi ruang gerak Ronaldo ketika masuk ke dalam lini pertahanan.
"Batasi ruang geraknya, kurangi passing bola dari ataupun kepadanya. Jangan sampai dia menguasai lapangan," akunya.
Ronaldo sendiri 99,9 persen sudah bisa diturunkan Paulo Bento pada laga pembuka nanti. Cedera yang membekapnya sebelum bertolak menuju ke Brasil sudah mulai membaik. Itu seperti yang diungkapkan oleh penjaga gawang utama Portugal setelah melihat performa Ronaldo dalam sesi latihan.
"Dia sudah sehat, dan sudah tidak sabar untuk mengawali turnamen Piala Dunia ini. Dia sudah menekankan kepada dirinya sendiri untuk bermain sampai dengan batas kemampuannya, sama seperti kami. Itu semua demi memberikan hasil yang terbaik bagi tim kami," klaim Eduardo kepada Goal.(ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arema Kena Denda 260 Juta
Redaktur : Tim Redaksi