Loh, Malam Ramadan kok Gelar Festival Jazz...

Sabtu, 18 Juni 2016 – 04:18 WIB
Wiranto di acara Festival Jazz yang digelar Yayasan Masjid Cut Meutia, Jakarta, Jumat (17/6) malam. Foto: ist for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Acara menarik digelar Yayasan Masjid Cut Meutia, Jakarta, Jumat (17/6) malam. Malam di bulan Ramadan ini digelar festival jazz.

Ketua Umum Yayasan Masjid Cut Meutia, H.Indra S.Harsono menjelaskan, festival jazz merupakan bentuk nyata dialog antara Islam dan Barat, melalui seni dan budaya. Bagi orang yang bersikap kebarat-baratan, dengan keberadaan festival jazz ini dapat dijembatani. 

BACA JUGA: Wakil Rakyat yang Terhormat Ingin Mudik Pakai Mobil Dinas

“Seni itu sendiri merupakan bagian terhalus untuk menumbuhkan jalinan komuniksi yang intens,” katanya didampingi Ketua Umum Remaja Islam Masjid Cut Meutia (Ricma), Sukarno Hatta.

Dijelaskan, dengan adanya festival jazz ini, pengamat Islam di Barat banyak yang melirik, dan ingin melihat dari dekat. “Mereka juga bingung kenapa di bulan Ramadhan bisa diadakan festival jazz,” terangnya..

BACA JUGA: Menpora Pilih Menu Berbuka Puasa Sesuai Sunnah Rasul

Indra mengatakan ke depan, Islam akan bersinar di Barat. Sekarang ini sudah mulai terlihat, dengan adanya walikota London yang beragama Islam. Begitu juga sejumlah kepala negara di Barat yang menaruh simpati besar terhadap Islam.

Lebih lanjut Indra mengatakan  festival jazz sekaligus merangkul kalangan muda yang selama ini cenderung sekuler untuk kembali ke Islam. Festival jazz merupakan bentuk dakwah kontemporer untuk merangkul kalangan muda di perkotaan, yang selama ini mereka tidak kenal dengan musik hadroh atau musik rebana.

BACA JUGA: Ribuan Bus untuk Pemudik Sudah Disiapkan

Hadir di acara tersebut anatara lain Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina Masjid Cut Meutia.

Dia mengapresiasi kreasi para remaja masjid Cut Meutia tergabung dalam Ricma dengan menyelenggarakan Festival Jazz (Islami) ke-6 di Pelataran Masjid setempat.

“Kegiatan tersebut mengandung silaturahim para remaja dan pemuda masjid dengan lingkungan sekitar bahkan merupakan bibit untuk menghadapi terorisme yang radikal,” ujarnya.

Kepada wartawan, dia mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo memilih Komjen Tito Karnavian selaku calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).

“Tidak ada masalah kok, Tito melampaui seniornya. Lha saya sendiri saat itu sampai empat angkatan di atas saat menggantikan  Pak Faisal (Tanjung) sebagai angkatan (Akmil) 1968 dan saya (Akmil) 1971,” ujarnya di acara bertajuk Festival Jazz ke-6 Remaja Masjid Islam Cut Meutia (Ricma) Menteng, Jakarta Pusat, itu.

Alassannya, bagi Wiranto, pemilihan Tito Karnavian oleh Presiden Jokowi diyakini berdasarkan kepentingan dan prestasi yang bersangkutan menghadapi situasi mendatang. Jadi, penunjukan  bukan lagi berdasarkan urut kacang sesuai sistem meritokrasi yang ada.

Pasalnya, ia menjelaskan, para pemimpin dunia termasuk Indonesia juga tengah gencar-gencarnya menghadapi terorisme.  Sementara, Tito Karnavian memiliki prestasi prima dalam menangani terorisme. (sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Eits! Bus Bodong Dilarang Angkut Penumpang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler