Eits! Bus Bodong Dilarang Angkut Penumpang

Jumat, 17 Juni 2016 – 16:22 WIB
Terminal bus. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - SURABAYA--Lebaran masih 18 hari lagi. Namun, transportasi umum sudah mulai dipersiapkan dengan matang  oleh jajaran instansi terkait demi kelancaran mudik masyarakat.

 Misalnya, Dinas Perhubungan (Dishub) LLAJ Jatim, Dishub Surabaya, dan Disperindag Kota Surabaya. Tiga instansi itu melakukan pengecekan dengan menggelar sidak jelang Lebaran.

BACA JUGA: Tinjau Kesiapan Pelabuhan Ketapang, Pak Jonan Bilang..

 Dishub mengadakan sidak di terminal jelang mudik penumpang. Lantas, disperindag melakukan sidak di pertokoan, supermarket, dan mal untuk mengecek parsel. Sasaran dishub adalah bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarkota antarprovinsi (AKAP).

"Pada hari pertama, kami temukan lima bus tidak sesuai standar," ujar Kepala UPT Terminal Purabaya Soesandi Ismawan.

Pelanggaran didominasi kaca pecah dan dokumen perjalanan tidak sah. Dengan demikian, dishub mengambil tindakan dengan memberikan surat tilang kepada sopir bus. Kemudian, bus itu juga dilarang menarik penumpang hingga kelengkapannya dipenuhi.

Pria yang akrab disapa Sandi tersebut menyatakan, pemeriksaan itu berlangsung selama tiga hari. Yakni, 15-17 Juni 2016.

BACA JUGA: Ramadan Momen Selamatkan Diri Dari Ancaman Terorisme

Ada tiga hal yang diperiksa tim gabungan tersebut. Salah satunya, dokumen kendaraan seperti izin trayek dan kartu kir yang masih berlaku. Selain itu, petugas memeriksa kondisi laik jalan setiap kendaraan. Mulai kondisi fisik hingga mesin kendaraan.

Bus yang kacanya pecah, roda depan vulkanisasi, alur ban kurang dari 1 milimeter, rem dan hand rem tidak berfungsi maksimal, serta spidometer dan lampu tidak menyala langsung mendapat teguran dari petugas.

BACA JUGA: Peringatan Penting Untuk Angkutan Umum!!!

"Kami juga datangkan petugas dari UPT Tandes dan Wiyung untuk memeriksa mesin kendaraan," tuturnya.

Pada pemeriksaan tersebut, petugas juga memastikan kelengkapan alat tanggap darurat di setiap bus. Antara lain, kotak P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan) yang berisi obat-obatan, martil pemecah kaca, dan alat pemadam api ringan (APAR).

Sandi menjelaskan, pemeriksaan itu dilakukan sewaktu-waktu. Tim gabungan Kemenhub dan dishub selalu bersiaga untuk memeriksa bus AKAP dan AKDP yang masuk ke Purabaya.

 Hal tersebut sejalan dengan program Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan. Yaitu, menciptakan zero accident dan membuat pemudik merasa aman hingga tiba di tempat tujuan.

Pemeriksaan yang biasa disebut dengan istilah ram check itu bertujuan memastikan sarana dan prasarana aman. Tidak hanya fisik kendaraan saja yang diperiksa, tetapi juga kelengkapan administrasi dan pengemudi.

''Spidometer dan safety belt menjadi alat yang harus ada untuk memastikan keselamatan penumpang dan pengemudi,'' ujar Kasubdit Angkutan dan Multimoda Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Toto Noerwitjaksono. (ant/sal/c20/end/flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebaran 2016, Citilink Siapkan 112 Extra Flight


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler