jpnn.com - MENCIRIM - Tiga anggota ormas Ikatan Pemuda Karya (IPK) yang terluka pasca bentrok dengan massa Pemuda Pencasila (PP) di Jl. Diponegoro, Kel. Mencirim, Kec. Binjai Timur, Sabtu (22/3) sore lalu, masih menjalani perawatan intensif di klinik tak jauh dari lokasi kejadian.
Ketiga korban adalah Arfan (35), mengalami luka bacok di bagian tangan, kaki dan mata sebelah kanan. Zainal Arifin, terkena bacok di bagian kepala, serta Mahadi (26) bercucuran darah akibat dipukul menggunakan cangkul.
Hingga Minggu (23/3) sore, lokasi kejadian masih mencekam. Puluhan polisi yang diturunkan masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi perang susulan.
BACA JUGA: PKB Bawa Ahmad Dhani dan Al Kampanye di Medan
Kanit Jatanras Polres Binjai Iptu Rudi Lapian mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah mengamankan tiga pemuda yang diduga melakukan penyerangan. “Sudah ada tiga orang kita amankan. Tapi nanti saja ya, karena ketiganya masih dalam pemeriksaan,” tandasnya.
Sementara itu, Iwan selaku ketua anak ranting PP Kel. Mencirim yang ditemui di Kel. Tanah Merah, Kec. Binjai Selatan, Minggu (23/3) siang mengakui, peristiwa itu dilatarbelakangi pendirian plang IPK di persimpangan Jl. Diponegoro dan Djuanda, Kec. Binjai Timur.
BACA JUGA: Potongan Ayat Al-quran Ditemukan Dalam Kotak Suara
"Memang mereka mendirikan plang di sana. Tapi bukan anggota IPK yang mendirikan secara langsung. Melainkan, seorang tukang becak," kata Iwan.
Karena di sana merupakan basis PP, warga pun melaporkan permasalahan itu pada Iwan. Mendengar itu, Iwan pun mencari tahu siapa yang menyuruh plang itu didirikan di lokasi.
"Aku cuma tanya, siapa yang menyuruh menegakkan plang dan sudah minta ijin sama siapa saja. Karena masyarakat sekitar sini juga memintaku untuk mempertanyakan itu," jelas Iwan.
BACA JUGA: Berduaan Bareng Cewek di Cafe, PNS Terjaring Razia
Sayangnya, hal ini malah ditanggapi negatif dengan seolah melarang untuk mendirikan plang. Tidak lama berselang, datanglah rombongan BT 9 salah satu pendiri IPK dan beberapa anggotanya berjumlah 8 sampai 9 orang. Di situlah berawal keributan dan bentrok.
Pasca kejadian tersebut, beberapa petugas Polres Binjai menggelar razia dan melakukan penyisiran. Mereka tengah memburu para pelaku pembacokan yang diduga terlibat.
Bahkan, razia gabungan Polri dan TNI juga dilakukan di perbatasan Jl. Sukarno Hatta, Kel. Tanah Tinggi, Kec. Binjai Timur. Mereka memeriksa setiap kendaraan yang melintas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam razia yang dilakukan, 3 orang warga diamankan ke Polres Binjai. (smg/deo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ombak Tinggi, Nelayan Beralih Profesi
Redaktur : Tim Redaksi