jpnn.com - JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar bingung menetapkan lokasi penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) IX, yang telah diputuskan untuk dipercepat menjadi 30 November 2014.
"Saya mau katakan, bahwa mereka itu sedang bingung lokasi penyelenggaraan munas, karena belum dapat izin menyelenggarakan kegiatan," kata Jurubicara Poros Muda Partai Golkar wilayah Indonesia Timur, Victor Abraham Abaidata, Senin (24/11).
BACA JUGA: Potong Jalur Birokrasi, Jokowi Kumpulkan Gubernur di Bogor
Dia mengatakan berdasarkan keputusan Rapimnas, penyelenggaraan Munas akan dilakukan di Bandung tanggal 30 November hingga 4 Desember 2014. Namun lantaran tidak memperoleh izin penyelenggaraan kegiatan, maka DPP pun melakukan konsolidasi untuk mengubah lokasi penyelenggaraan ke Surabaya.
"Saya dapat informasi mereka pindahkan ke Surabaya, tapi di sana pun tidak mendapatkan izin. Lalu mereka coba pindahkan lagi di Bali, dan hasilnya sama," beber Victor.
BACA JUGA: FPDI Perjuangan Ingin Kandaskan Interpelasi BBM
Dia mengatakan apabila DPP Partai Golkar mengklaim sudah memperoleh izin penyelenggaraan munas di Bali, maka DPP Partai Golkar sebaiknya bisa menunjukkan bukti izin tersebut.
"Jangan-jangan mereka mengaku sudah memperoleh izin di Bali hanya untuk meyakinkan DPD I dan II saja," kata dia.
BACA JUGA: Yuddy Chrisnandi: Calo PNS Tewak Wae
Menurut Victor, skenario percepatan munas oleh DPP Partai Golkar, untuk memuluskan langkah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mempertahankan posisi, bak buah simalakama. Kini DPP tengah memutar otak atas penyelenggaraan munas yang kadung diputuskan untuk dipercepat.
"Tanggal 30 November itu tinggal sepekan lagi. Ini seperti buah simalakama, kalau mereka mau mengundur waktu pelaksanaan, maka harus melalui rapimnas lagi. Atau jangan-jangan tetap 30 November tapi dapat izin penyelenggaraannya di Timor Leste," tandas Victor bercanda. (rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Jangan Dibodoh-bodohi Pemerintah
Redaktur : Tim Redaksi