jpnn.com - WARSAWA - Tidak semua tahanan Biro Pusat Intelijen (CIA) ditempatkan di Amerika Serikat (AS). Beberapa tahanan dititipkan ke penjara rahasia CIA di negara-negara lain. Salah satu negara yang mengakui menerima titipan tahanan adalah Polandia.
Mantan Presiden Ke-3 Polandia Aleksander Kwasniewski mengakuinya. Selama kepemimpinannya pada 1995-2005, Kwasniewski memang menawarkan tempat untuk menampung tahanan CIA.
BACA JUGA: Tahanan Sampai Tewas Kedinginan
"Polandia menawarkan tempat untuk penjara rahasia, tapi tidak mengizinkan perlakuan kasar kepada tahanan," ujar Kwasniewski kemarin (10/12).
Untuk kali pertama, Polandia bersuara terkait dengan keterlibatan mereka dengan operasi CIA. Kwasniewski tidak menyebut tepatnya pengoperasian penjara rahasia tersebut. Politikus kelahiran Bialogard itu menegaskan bahwa pengoperasian penjara tersebut dihentikan karena tekanan para pemimpin Polandia.
Selain Kwasniewski, hingga kini para petinggi Polandia yang menjabat pada masa itu menampik adanya penjara rahasia CIA di negara mereka. Termasuk mantan Perdana Menteri (PM) Polandia Leszek Miller.
Pada Selasa (9/12), pria yang menjabat PM periode 19 Oktober 2001-2 Mei 2004 tersebut dengan tegas menyatakan tidak tahu apa-apa soal penjara itu.
Sejatinya, dalam laporan senat, memang Polandia tidak disebutkan secara langsung. Namun, nama-nama tahanan dan tahunnya cocok dengan laporan-laporan lain. Yaitu, tahanan tersebut dibawa ke Polandia. Dulu Polandia berencana menolak penjara rahasia itu.
BACA JUGA: Teknik Interogasi CIA Sangat Brutal, Obama Tersiksa Batin
Namun, mereka menjadi luluh begitu CIA menawarkan uang yang cukup besar. Berdasar laporan dari The Washington Post, jumlahnya mencapai USD 15 juta (Rp 185,2 miliar). Uang tersebut diserahkan dalam dua kotak kardus.
Pada September lalu, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR) juga mengungkapkan adanya penjara rahasia di Polandia. Penjara itu terungkap setelah dua tahanan, yaitu Abu Zubaydah dan Abd Al Rahim Al Nashiri, yang ditahan di penjara tersebut membawa kasus penyiksan mereka kepada ECHR.
Pihak pengadilan menetapkan bahwa Polandia telah melakukan beberapa pelanggaran terhadap konvensi hak asasi manusia Eropa. Selain itu, pengadilan memutuskan bahwa dua tahanan yang menuntut tersebut mendapat masing-masing uang USD 170,7 ribu (Rp 2,1 miliar) dan USD 131,2 ribu (Rp 1,6 miliar) sebagai kompensasi.
Bukti-bukti yang dikumpulkan ECHR menunjukkan, penjara rahasia CIA tersebut terletak di pangkalan militer tua di Stare Kiejkuty yang beroperasi sejak Desember 2002 hingga musim gugur 2003. Namun, ketika itu Polandia maupun AS masih menepis adanya penjara rahasia tersebut. (AP/Reuters/Global Voice/Buzz Feed News/sha/c14/ami)
BACA JUGA: Buang Air Kecil dengan Ular di Celana
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendukung Jokowi Siapkan Pengacara Bantu WNI Bermasalah di AS
Redaktur : Tim Redaksi