MEDAN - Husein Sitorus (62), nelayan asal Kabupaten Batubara yang lepas dari hukuman gantung di Malaysia, kembali ke Tanah AirKedatangan Husein disambut pelukan bahagia keluarga di pintu kedatangan internasional Bandara Polonia, Medan, Sabtu (27/8) sore.
Warga Dusun IX, Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut) ini tiba di Bandara Polonia Medan bersama Asisten I Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batubara, Zulhendri, Kepala Bidang Hukum, Renold asmara, Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Kabupaten Batubara, Abdul Ghani, sekitar pukul 16.55 WIB menggunakan pesawat AirAsia AK 454 dari Kuala Lumpur, Malaysia.
Saat tiba di Bandara Polonia Medan, Husein Sitorus, disambut isak tangis bahagia oleh keluarga yang menunggunya
BACA JUGA: Lakalantas Nagreg, 3 Pemudik Tewas
Husein yang menggunakan kursi roda begitu tiba langsung disambut isak tangis sang istri dan anaknyaAulia berpisah dengan ayahnya, Husein, saat berusia 2 tahun akibat proses hukum yang dialami Husein
BACA JUGA: Arus Lalu Lintas Lajur Bandung-Jateng Padat Merayap
Begitu juga dengan istrinya, Khadizah (58), juga terlihat memeluk dan menangis haru dipelukan suaminya."Saya mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Pemerintah Indonesia serta semua orang yang membantu saya
BACA JUGA: Manado jadi Tuan Rumah Festival Laut Internasional
Setelah hampir tujuh tahun dijerat hukum, akhirnya saya tidak terbukti bersalah oleh Majelis Banding Malaysia," kata Husein, saat tiba di Terminal Kedatangan International Bandara Polonia MedanDilanjutkannya, dirinya tidak mengetahui kalau kotak mie instan yang dititipkan temannya yang bernama Sidin berisi ganja. "Saya tidak tahu kalau yang berada di dalam karus mie instan itu ganjaSaya hanya dititipi saja," ujarnya.
Anak tertua Husein, Siti Aisyah dan isteri Husein, Khadizah, juga menyatakan terima kasih kepada semua pihak, terutama Pemkab Batubara yang telah berupaya melepaskan Husein dari jeratan hukuman gantung di Malaysia"Terima kasih untuk semua pihak yang membantu proses hukum ayah sayaKeluarga bahagia bisa lebaran bersama ayah, karena sebelumnya keluarga telah pasrah akan nasib ayah," kata Aisyah.
"Semua warga Batubara yang tersangkut masalah hukum di Malaysia telah pulang ke rumahnya masing-masingSebelumnya Pemkab Batubara juga membantu proses hukum 14 nelayan yang terjaring di Malaysia," kata Bupati Batubara, OK Arya.
Husein sendiri ditangkap Polisi Laut Malaysia pada Oktober 2004 laluKapal tongkang yang dinakhodai Husein dari Batubara kedapatan membawa ganja seberat 147 Kg dikemas delapan dus mie instan di Pelabuhan Klang Malaysia.
Akibat kejadian tersebut, Husein divonis hukum gantung sampai mati oleh Mahkamah Tinggi Shah Alam pada 2009 laluNamun, pada 25 Agustus 2011 lalu, Majelis Hakim di Mahkamah Banding Malaysia menjatuhkan vonis bebas kepada Husein karena tuduhan jaksa yang menyebutkan ganja tersebut milik Husein, meragukan.
Majelis Hakim Mahkamah Rayuan Patra Jaya, Malaysia, yang diketuai Ramli Ali, menyatakan Husein tidak bersalah, Kamis (25/8) laluSebelumnya, Pengadilan Rayuan Patra Jaya menyatakan Husein bersalah atas kepemilikan 143 kilogram daun ganja kering yang dibawa di kapalnya pada Oktober 2004 lalu
Husein pun langsung diboyong ke kampung halamannya di Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Batubara, dengan menggunakan mobil Dinas Pemkab Batubara(jon)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dapat Asap Kiriman, Bulungan Berkabut
Redaktur : Tim Redaksi