Longsor, 1 Tewas 5 Masih Tertimbun

Kamis, 07 Februari 2013 – 08:56 WIB
BUMIAYU - Tujuh orang petani dan seorang bocah yang sedang menemani orang tuanya memanen tanaman jagung, tertimbun tanah longsor yang terjadi di Dukuh Kluwung Desa Plompong Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Rabu (6/2) sekitar pukul 08.45 WIB.

Tiga orang berhasil dievakuasi dengan kondisi 1 orang ditemukan tewas dan dua lainnya harus dilarikan ke rumah sakit akibat menderita luka-luka. Sementara hingga pukul 13.00 WIB, 5 korban lainnya masih tertimbun material longsor dari atas bukit yang merupakan perbatasan antara Kecamatan Sirampog dan Paguyangan.

Kapolres Brebes AKP Kif Aminanto SIK SH MH, melalui Kapolsek Sirampog AKP Abdul Ghofir SSos mengatakan, korban pertama yang berhasil ditemukan adalah Sukim (40) warga RT 07 RW 07 Desa Cilibur Kecamatan Paguyangan diikuti anaknya yakni Hamdan (4) pada pukul 09.00 WIB dalam kondisi luka, selanjutnya diikuti penemuan korban lain pada pukul 09.30 WIB yakni Rapimah (40) warga RT 07 RW 07 Desa Cilibur Kecamatan Paguyangan dalam kondisi tewas.

"Tiga korban sudah berhasil dievakuasi, saat ditemukan mereka berada di tepian material longsoran. Kondisi bukit setinggi sekitar 150 meter dengan kemiring 80 derajat," kata Ghofir.

Dikatakan, sebanyak lima korban lain yang masih tertimbun tanah longsor berhasil diketahui identitasnya yakni Rakun (50) dan Sutar (50) warga RT 06 RW 07 Dukuh Kluwung Desa Plompong. Lainnya adalah Kasrap (60), Sumi (65) dan Taryo (55), ketiganya adalah warga RT 03 RW 07 Desa Cilibur Kecamatan Paguyangan.

"Kita mengalami kendala dalam proses evakuasi, selain faktor cuaca yang hujan, banyaknya timbunan material serta radius longsoran tanah sangat menyulitkan," ungkapnya.

Sementara lanjut dia, untuk mendatangkan alat berat ke lokasi bencana terkendala medan yang cukup berat. Dimana lokasi kejadian berada sekitar 8 kilometer dari jalan Provinsi Bumiayu-Sirampog, dan 500 meter dari jalan Kabupaten Cilibur-Plompong dengan kondisi jalan setapak cukup terjal.

Muharso, selaku mandor tanam perhutani RPH Sirampog mengatakan, bukit kluwung yang mengalami longsor berada di petak 33E RPH Sirampog BKPH Paguyangan.

"Lokasi itu terdapat tanaman pinus dengan usia tanam tahun 2007, kami masih melakukan infentarisir jumlah tegakan dan luas yang terdampak," jelas Muharso.

Tasrip (46) salah seorang tetangga korban meninggal mengatakan, saat kejadian para korban sedang memanen tanaman jagung di ladang milik Kasrap dan Taryo yang juga ikut menjadi korban dan tertimbun longsor.

"Saat kejadian cuaca gerimis dan tiba-tiba tanah dari atas bukit, para korban tidak sempat menyelamatkan diri," ungkap Tasrip.

Dikatakan, longsor di bukit Kluwung tersebut sedianya sudah mulai terjadi sejak malam sebelumnya. Namun demikian, longsoran tanah masih tidak sebesar yang terjadi pada pagi hari tersebut.

"Semalam terdengar gemuruh dan terjadi longsoran kecil dari atas bukit, pagi harinya warga berniat membantu memanen tanaman jagung yang berada tepat di bawah bukit," kata Tasrip.

Hujan kembali turun di lokasi bencana pada siang menjelang sore hari, sementara petugas TNI, Polri dan juga Tim SAR yang ada dilokasi kejadian berupaya untuk mengamankan lokasi dari warga masyarakat yang ingin melihat kondisi bukit.

Sementara Camat Sirampog terus melakukan koordinasi bersama BPBD dilokasi kejadian mengenai upaya pencarian terhadap korban yang belum bisa dievakuasi.(pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumut Rawan Diterjang Angin Kencang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler