jpnn.com, LAHAT - Jalan lintas keluar dan menuju wilayah Kecamatan Tanjung Sakti Pumi dan Pumu, serta Provinsi Bengkulu, mengalmai longsor.
Akibatnya, arus lalu lintas kendaran roda dua dan empar di jalur tersebut tidak dapat berjalan atau lumpuh total.
BACA JUGA: Muncul Siklon Baru yang Belum Dinamai, Waspada!
Sebelumnya, di lokasi yang sama, sempat terjadi dua kali longsor besar hingga menutup badan jalan.
Kini, Minggu (3/12), ruas jalan negara di Dusun Tujuh Jambat Genting, Desa Sindang Panjang, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, kembali tertutup longsor.
BACA JUGA: Talud Pelindung Makam Jebol, Mbah Painem Terjebak Longsor
Tingginya curah hujan membuat kondisi tanah di sisi jalan sangat labil. Apalagi ruas jalan yang berada di gugusan Bukit Barisan tersebut berada di sisi cadas yang menjulang dan jurang yang dalam.
Tidak ada ruas jalan alternatif lain membuat aktivitas lalu lintas menjadi lumpuh.
BACA JUGA: Longsor di Jogja, Tiga Warga Tertimbun Tanah
"Saat ini material longsor masih dibersihkan," ujar Samir (45), warga Tanjung Sakti Pumu.
Longsor skala kecil yang terus terjadi menghambat pembukaan badan jalan. Apalagi, material longsor tanah bercampur batu. "Seluruh kendaraan sama sekali tidak dapat lewat, badan jalan sudah tertutup, kecuali warga jalan kaki, bisa lewat," ujarnya.
Akibat longsor yang sudah terjadi kali ketiga di lokasi yang sama ini, ratusan kendaraan dari dua arah menumpuk di titik longsor. Sedangkan warga yang memiliki keperluan penting, memilih berjalan kaki melewati lokasi longsor, lalu menumpang kendaraan yang hendak balik arah.
Bupati Lahat, H Aswari Riva'i SE, melalui Sekda, H Haryanto SE MM MBA, akan langsung berkoordinasi dengan Balai Besar Jalan Negara Palembang sehingga alat berat yang siaga di lokasi langsung dapat bekerja. "Kebetulan memang ada alat berat yang bekerja membangun jembatan tidak jauh dari lokasi longsor," jelasnya. (irw/ce3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Virus Jembrana Ternyata Telah Menyebar Sampai ke Lahat
Redaktur & Reporter : Budi