jpnn.com - CIWARINGIN– Jalan penghubung Desa Babakan, Gintung Ranjeng dan Ciwaringin, kondisinya sangat memprihatinkan. Pantauan Radar Cirebon (Grup JPNN), kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung tiga tahun lamanya. Namun, sampai saat ini belum ada perhatian dan upaya pemerintah untuk memperbaiki.
“Tidak sigapnya sikap pemerintah membuat warga mengambil inisiatif mencegah terjadinya longsor dengan mencampur limbah dari pabrik teracota (sisa pembuatan keramik, red) dengan tanah serta pasir yang dimuat di dalam karung untuk menambah ketebalan tanah,” ujar salah seorang warga, Satori (40), Minggu (11/8).
BACA JUGA: Nasib Sisa Honorer K1 Belum Jelas
Diungkapkannya, kerusakan jalan yang sudah berlangsung lama menyebabkan kontruksi jalan ambles tergerus erosi tebing Sungai Ciwaringin. Amblesnya separuh badan jalan tersebut, menyebabkan rumah milik Mut (40) dan tujuh rumah warga lainnya yang berdekatan, terancam ikut ambles. Pihaknya mendesak pemerintah daerah segera bergerak dan menyelesaikan persoalan ini.
“Pemerintah harus segera memperhatikan kepentingan dan kebutuhan rakyat, apalagi kondisi jalan rusak ini mengancam pemukiman warga karena berdekatan dengan Sungai Ciwaringin. Saya mendesak kepada pemerintah daerah untuk segera memperbaiki dan membangun senderan sunga,” tegas dia.
BACA JUGA: Orang Desa Jangan ke Kota
Satori mengaku, selama ini pemerintah daerah belum pernah memberikan bentuk bantuan nyata kepada masyarakat Desa Babakan. Namun, menurut informasi yang didapatnya, tahun ini akan ada perbaikan. Sayangnya, hingga kini realisasi proyek itu masih belum jelas. “Jangan sampai nanti sudah ada kejadian baru bertindak,” katanya.
Warga yang rumahnya terancam ambles, Mut (40) mengaku, dirinya khawatir terjadi longsor sewaktu-waktu. Sebab, saat ini warga hanya membangun senderan seadanya dengan limbah keramik dan pasir. “Ngeri kalau terus–terusan tidak segera diperbaki, meski masih satu meter (dari bibir tebing) tapi dampaknya sudah terasa,” ujar Mut.
BACA JUGA: Tambah Libur, Tunjangan PNS Dipotong
Mut mengungkapkan, rumahnya mulai terdampak amblesnya konstruksi jalan. Tembok rumahnya mulai retak-retak, dan dari depan sudah terlihat miring. Dia mengaku untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, dirinya bersama keluarganya memilih mengungsi di rumah anaknya di blok lain. (sam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Liburan, Tempat Rekreasi Penuh Pengunjung
Redaktur : Tim Redaksi