Longsor-Banjir Hantam Cianjur

Dua tewas, Lima Jembatan Putus, Puluhan Rumah Terendam

Sabtu, 19 Januari 2013 – 10:09 WIB
CIANJUR - Dua orang tewas dan tiga orang lain luka-luka setelah tebing di Gunung Karanggantung Beunying di Kampung Legok Seube RT 02/RW 07, Desa Pakuon, Kabupaten Cianjur longsor, kemarin (18/1). Tidak hanya itu, hujan berkepanjangan juga mengakibatkan lima jembatan roboh di tiga kecamatan berbeda.

Kepala UGD RSUD Cimacan Hasan Fuad menuturkan, korban meninggal Sendi (5), Mita (3) keduanya adik kakak. Sedangkan ibunya Yayah (50) mengalami luka di seluruh bagian tubuh termasuk kedua kakinya patah dan harus dirujuk ke RSHS Bandung.

"Sementara kedua anaknya Rahmat (14) dan Rita (12) mengalami luka-luka. Semua korban oleh warga dilarikan ke RSUD Cimacan untuk mendapatkan penanganan medis," jelasnya.

Sementara itu, Adun (51) ayah korban mengakui sangat sedih sekali dengan kepulangan anaknya ini ke Rahmatullah. "Saya tidak menyangka akan kehilangan kedua anak saya. Mereka sangat baik dan suka sekali bermain," ujarnya sambil menangis.

Sementara itu, salah seoarang kerabatnya Idah (46) mengakui Sendi dan Mita ini sangat senang sekali bermain ke tebing Gunung Karanggantung dengan ibunya Yayah. Mereka di sana juga suka menginap di tempat persinggahan. 

"Memang rumahnya ini sebenarnya ada juga yang di jalan Kingkung perbatasan dengan Desa Cibodas. Namun kedua anak itu suka ikut berkebun di Kampung Legok Seube dengan ibunya persinggahan di sana," jelasnya.

Sementara itu, besarnya dampak dari guyuran hujan yang melanda Cianjur mengakibatkan rusaknya sejumlah infrastruktur. Dari catatan, jembatan yang putus akibat terjangan banjir tersebut di antaranya: Jembatan Longah di Kampung Simpang Mariwati, Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi (jalur utama yang menghubungkan Sukaresmi-Cipanas maupun sebaliknya terputus total); Jembatan Bengkok di Kampung Padarincang, Desa Cibadak Kecamatan Sukaresmi.

Selanjutnya, Jembatan Curug Goong di Kampung Cibadak RT 03/RW 02, Desa Sukanagalih, Kecamatan Pacet. Kemudian,  Jembatan Orchid di Desa Palasari, Kecamatan Cipanas dan Jembatan Kawungluwuk Hilir Kampung Nagrak.

"Akibat dari jembatan ambruk, para warga yang beraktivitas harus menggunakan jalan alternatif, rute umumnya lebih jauh," jelas Kasie Trantib Kecamatan Cipanas H Suryana Prawira kepada Cianjur Ekspres (grup Bandung Ekspres).

Dari pendataan sementara, kata dia, sedikitnya 40 rumah warga terendam di Kampung Jalimun RT 04/RW 13 Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas. Bahkan ketinggian air mencapai hampir satu meter.

"Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa hanya kerugian meteri dan kontrakan milik Kholik yang dihuni Endin Sajidin mengalami rusak berat karena bagian belakang rumah jebol diterjang air. Akibatnya, hampir semua perabotan isi rumah hanyut dibawa air," tukasnya.

Di lain tempat, banjir juga merendam perumahan BTN anggota Yon Armed-5 Cipanas di kawasan villa Permata di Kampung Jukut Siil RT 03/RW 04, Desa Cikanyere, Kecamatan. Sukaresmi. Setidaknya 51 rumah terendam luapan air dari sungai terdekat. Banjir tersebut mengakibatkan rusaknya perabot rumah tangga akibat terendam air.

Sementara itu Wakil Bupati Cianjur Suranto mengatakan, Pemkab Cianjur akan segera membuatkan jembatan darurat agar aktivitas warga tidak terganggu. "Ini bencana alam kita tidak tahu kapan terjadi dan akan menimpa siapa. Pemkab akan bertindak cepat untuk menanganinya. Untuk jembatan yang terputus kita akan segera membangun jembatan darurat," kata Suranto saat meninjau lokasi banjir dan longsor.

Meski akan segera membangun jembatan darurat, penetapan tanggap darurat akibat banjir dan longsor belum dilakukan. "Kita masih fokus bagaimana menyelamatkan korban, terutama yang tertimpa longsor dan terkena banjir. Untuk tanggap darurat nanti pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang lebih tahu harus bertindak. Untuk jembatan yang roboh memang perlu dilakukan tanggap darurat," paparnya.

Sementara itu, jalan alternatif Hanjawar-Pacet (Hancet) juga terputus akibat terjadi longsor tebing Aquila Beunying Desa Pakuon Kecamatan Sukaresmi, di waktu yang sama. Longsoran tanah dari tebing setinggi 30 meter dengan panjang 50 meter itu menutup bagian jalan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut hanya saja arus kendaraan yang akan menuju Sukaresmi maupun ke arah Pacet harus memutar arah. Samsudin (37) warga setempat menyebutkan, longsor tebing Aquila terjadi di dua titik. Longsor pertama terjadi di tebing persis di bawah kantor manajemen Aquila atau sekitar satu kilometer dari arah Kantor Kecamatan Pacet. Titik longsor kedua di tebing sekitar 100 meter dari longsoran pertama.

"Longsoran tanah tersebut juga menutup jalan. Sementara titik longsor ketiga terjadi persis dibawah jalan tepatnya di depan kantor manajemen Aquila. Kejadiannya sekitar pukul 04.30 setelah terjadi hujan deras. Tidak tahu persis, hanya terdengar suara gemuruh, ternyata setelah dicek, tebing Aquilla itu telah longsor dan mengurug jalan," tuturnya.

Menurutnya, daerah tebing Aquila selama ini dikenal sebagai daerah yang rawan terjadi longsor. Selain kondisi tebing yang hanya ditumbuhan pohon-pohon kecil, tebing tersebut sebelumnya pernah dilakukan cut and feel untuk pengerjaan proyek.

Sehingga tanaman yang ada saat ini merupakan tanaman baru. "Ini bukan yang pertama, dulu juga pernah longsor menutup jalan. Tapi kalai ini longsor cukup besar, apalagi bukan hanya satu titik longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa," kata Edi tokoh Masyarakat sekitar.

Untuk menyingkirkan material longsor, pihak Dinas Binamarga Kabupaten Cianjur langsung menerjunkan dua alat berat yang dimiliki. "Kita upayakan secepatnya melakukan pembersihan material longsor yang menutup jalan. Tapi perlu waktu, karena banyaknya material tanah bercampur batu yang menutup jalan. Mudah-mudahan jalan bisa segera dilalui kembali," kata Sekretaris Dinas Binamarga Kabupaten Cianjur Tomi. (han)

Lima Jembatan Ambruk di Cianjur
-    Jembatan Longah di Kampung Simpang Mariwati, Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi (jalur utama yang menghubungkan Sukaresmi-Cipanas maupun sebaliknya terputus total)
-    Jembatan Bengkok di Kampung Padarincang, Desa Cibadak Kecamatan Sukaresmi
-    Jembatan Curug Goong di Kampung Cibadak RT 03/RW 02, Desa Sukanagalih, Kecamatan Pacet.
-    Jembatan Orchid di Desa Palasari, Kecamatan Cipanas
-    Jembatan Kawungluwuk Hilir Kampung Nagrak.


BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Kawal Pengiriman Sembako ke Jakarta

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler