Longsor di Puncak, Suara Wanita Meraung Minta Tolong

Selasa, 06 Februari 2018 – 05:20 WIB
Jalan Raya Puncak, Bogor, ambles disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi, Senin (5/2). Foto : Sofyansyah/Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Banjir bandang dari luapan sungai Ciliwung merendam sejumlah permukiman di bantaran sungai di wilayah Bogor, Jabar.

Sementara di kawasan perbukitan Puncak dan Cijeruk, longsoran tanah melumpuhkan akses lalu lintas serta menimbun rumah warga.

BACA JUGA: Longsor, Jalur ke Puncak Dialihkan Lewat Jonggol

Hingga tadi malam, satu orang dinyatakan tewas dan delapan lainnya masih tertimbun material tanah dan lumpur.
---
Hujan lebat yang terus mengguyur Bogor sejak awal Februari mulai menelan korban. Senin (5/2), sekitar pukul 09.00 WIB, secara berurutan, lima titik tebingan di tepian jalur Puncak, Kabupaten Bogor, longsor menutup jalur utama penghubung Bogor-Cianjur-Bandung tersebut.

Yakni di sekitar Masjid Atta'awun, tanjakan Widuri, hotel Grand Hill, dan dua longsoran di sekitaran wisata Riung Gunung.

BACA JUGA: Jalur Jakarta-Puncak Ditutup Akibat Longsor

Tim SAR gabungan ditugaskan terpisah untuk mengevakuasi longsor di lima titik tersebut. Kabut tebal serta hujan deras mengiringi proses evakuasi menggunakan alat berat dan manual.

Perjalanan menuju lokasi evakuasi utama pun sempat terhambat akibat tiga tiang listrik roboh bersama tebingan di Tanjakan Widuri Kilometer 83, di Kampung Tugu, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua.

BACA JUGA: 33 Ribu Kendaraan Masuk ke Puncak Sebelum Ditutup

Longsoran tanah dan bebatuan menutup hampir seluruh badan jalan. Butuh dua jam untuk membuka akses agar kendaraan berat bisa meluncur ke lokasi longsor terparah, yakni di kawasan Riung Gunung.

Begitu jalur dinyatakan bisa untuk dilintasi, barulah kendaran tim evakuasi berangsur melewati jalur tersebut.

Di tengah perjalanan sebelum ke titik terparah, tim evakuasi beberapa kali terhenti untuk membersihkan longsoran yang ditemukan di sepanjang jalan.

Seperti dua longsoran kecil yang terjadi di kawasan Kampung Pinus, Cisarua. Di sini, longsoran tanah hampir menelan korban seorang pengendara yang berhasil melarikan diri dan diselamatkan warga.

Setelah melewati berbagai longsoran tersebut, baru lah tim evakuasi bisa mencapai titik terparah longsor di Puncak, kawasan Riung Gunung, Desa Tugu Selatan, Cisarua.

Sesampainya di sana, kondisi jalan berantakan tertutup gumpalan tanah dan material longsor. Pepohonan di atas tebing tampak miring seakan memberi tanda bahwa akan bahaya longsor susulan.

Seorang saksi yang selamat dari longsor, Agus Suherman (40), mengaku sempat melihat dua pengendara motor di dekatnya sebelum longsor menerjang.

''Saya sedang melintas seperti biasa. Tahu-tahu tanah dari arah kiri ambrol. Saya panik, banting stir ke kanan,'' tutur sopir angkutan kota jurusan Cisarua tersebut.

Saat itu juga, Agus sempat mendengar suara wanita meraung meminta tolong. Tapi tak lama kemudian, longsor kembali terjadi di titik yang sama.

''Saya juga sudah panik dan lari, karena longsor juga sudah menimpa mobil saya,'' tuturnya.

Di lokasi ini, menurut keterangan sejumlah warga dan saksi mata, diduga ada tiga pengendara yang tertimbun dalam longsoran.

Komandan Korem (Danrem) 061 Suryakencana, Kolonel Inf Muhammad Hasan, turun langsung bersama Kapolres Bogor AKBP Andi Mochammad Dicky memimpin proses evakuasi di lokasi ini.

Kolonel Hasan memastikan pihaknya masih mencoba menelusuri kebenaran adanya tiga pengendara yang tertimbun.

''Kami terus evakuasi, katanya terbawa dengan motornya sampai ke bawah,'' jelasnya kepada Radar Bogor (Jawa Pos Group).

Tak jauh dari lokasi itu, longsor cukup besar juga menimbun warung di sekitaran Masjid Atta'awun, Cisarua.

Lima orang yang berada di dalam dan sekitar warung sempat tertimbun. Setelah dievakuasi, satu orang ditemukan meninggal dunia, dua kritis serta dua lainnya luka ringan.

Para korban diketahui bernama Lilis 40 tahun (meninggal dunia) bersama dua anaknya, Eneng lima tahun (luka ringan) dan Fajril 3 tahun (luka ringan).

Ketiganya adalah warga kampung Cigagak, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat.

Korban lainnya adalah Fitria 38 tahun yang menderita patah tulang betis kanan dan mata kaki retak. Fitria adalah warga Kampung Puncak Naringgul RT01 /17, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Yang terakhir adalah Suhendar 30 tahun yang mengalami sobek di pipi kiri. Suhendar (luka ringan) merupakan warga Kampung Jolok, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Cianjur.

Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Andi Mochammad Dicky memastikan jalur Puncak ditutup sementara selama proses evakuasi hingga selesai.

Tebing yang longsor dinilai masih rawan sehingga harus ditutup menggunakan terpal. Kendaraan dari arah Bogor menuju Ciajur, dialihkan melalui Sukabumi. Begitu pun sebaliknya.

''Karena nanti BPBD dan PUPR akan mengecek lagi kelayakannya. Karena di bawah jalan itu seperti sudah longsor juga, sudah bolong. Kalau hujan seperti ini terus juga kemungkinan masih rawan longsor,'' tegas Dicky.

Dicky mengimbau, agar masyarakat tidak harus ke wilayah Puncak jika tidak ada keperluan yang sangat penting. Apalagi, kondisi yang ada saat ini justru akan menambah kekhawatiran jika banyak kendaraan yang melintas.

''Jadi saat ini kita tutup sampai Taman Safari Saja, kecuali untuk warga setempat yang memang mungkin sudah tahu jalan – jalan alternatif. Itu pun cuma sampai Gunung Mas saja,'' ujarnya.

Evakuasi dihentikan sementara sore kemarin. Pihak TNI dan kepolisian masih akan mengerahkan Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa untuk melakukan siskamling. (dka/cr3/d)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penting, Ini Jadwal Buka Tutup Puncak untuk Car Free Night


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler