Longsor di Tobasa, Satu Tewas, Satu Lagi Luka-Luka

Senin, 28 Agustus 2017 – 03:00 WIB
Marubah Panjaitan, buruh bongkar muat tanah timbun meninggal tertimbun tanah di Desa Sitorang, Kecamatan Silaen, Kamis (24/8). Foto: newtapanuli/jpg

jpnn.com, TOBASA - Marubah Panjaitan, 40, buruh bongkar muat ditemukan tewas tertimbun tanah saat bekerja di Desa Sitorang, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumut, Kamis (24/8) sekira pukul 17.30 WIB.

Sedangkan Jetro Nainggolan, 20, ditemukan selamat dan kini mendapat perawatan di rumah sakit setempat.

BACA JUGA: Sadis, Teman Sekampung Dihujani Tusukan hingga Tewas di Depan Rumahnya

Seperti dilansir New Tapanuli (Jawa Pos Group), kejadian nahas itu berawal ketika Marubah dan Jetro sedang memuat tanah ke mobil pick-up menggunakan cangkul.

Mereka tidak menyadari resiko longsor karena kondisi tanah yang mereka cangkul sudah mulai terjal dengan ketinggian sekitar 10 meter.

BACA JUGA: Ternyata DL Sitorus Sudah Pesan Peti Mati Tiga Tahun Lalu, Beginilah Bentuknya

Saat itulah tanah tiba-tiba longsor dan menimbun mereka berdua. Diperkirakan, Marubah Panjaitan tertimbun tanah sekitar 2 kubik dan akhirnya mengalami patah tulang kaki dan dada remuk. Ketika berhasil dievakuasi, ayah dua anak itu sudah tidak bernyawa.

Sementara, Jetro diduga terhempas oleh tanah longsor sehingga hanya tertimbun tanah dengan volume yang kecil. Pada kejadian itu, ia mengalami luka ringan dan dibawa ke dukun patah untuk mendapatkan pertolongan.

Martin Panjaitan, warga sekitar yang ditemui di lokasi kejadian menyebutkan, mereka mengetahui kejadian itu setelah mendengar teriakan anak kecil meminta tolong. Saat itu mereka sedang berada di warung, tak jauh dari lokasi kejadian.

BACA JUGA: Top! Balige Kembali Jadi Tuan Rumah Karnaval Pesona Danau Toba

Mendengar teriakan itu, sontak semua warga yang berada di warung langsung mendatangi lokasi kejadian. Ketika tiba di lokasi, mereka menemukan kedua koban tertimbun tanah dan bergegas menolong keduanya.

“Di lokasi, seluruh badan Panjaitan tertimbun tanah dan tidak tertolong lagi,” kata Martin.

Kapolsek Silaen AKP Budi Ginting membenarkan kejadian itu. Dijelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan olah TKP.

“Sekarang kami sedang di TKP melakukan penyelidikan terkait kejadian itu,” ungkap AKP Budi melalui telepon selularnya, Jumat (25/8).

Diketahui, lokasi pengambilan tanah tersebut sudah lama dikelola warga sekitar untuk mengambil tanah urug sehingga sturktur tanah bekas urugan berbentuk tebing. Diduga, akibat turun hujan beberapa hari lalu sehingga terjadi endapan.

Endapan tersebut tidak mampu bertahan dan longsor. Sementara, kedua korban memang bekerja sebagai buruh bongkar muat tanah urugan itu untuk menafkahi keluarga. (ft)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendopo Bupati Meriah, Semarak Tobasa Sambut Vinculos Spanyol 2017


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler