BOJONG-Satu orang santriwati dikabrkan meninggal dunia tertimpa material longsor yang menghantam Pondok Pesantren Miftahul Khoir di Kampung Mulyasari Pangkalan RT/W 01/01 Desa Pangkalan Kecamatan Bojong, Kamis (7/2). Sementara empat korban lainnya mengalami luka berat dan satu korban dirawat di RSUD Bayu Asih.
Menurut penuturan salah seorang warga Khatat, kejadian berlangsung sekitar pukul 16.40 sore. Saat kejadian, santriwati berada di dalam kamar atau kobong. Namun tiba-tiba hujan deras mengguyur sehingga menyebabkan longsor dari tebing yang tak jauh dari dari atas atap kamar santriwati. "Empat korban luka dan satu meninggal dunia," tuturnya Kamis (7/2) malam.
Korban meninggal dunia diperkirakan berusia belasan tahun. Merupakan warga Kertasari Desa Cileunca Kecamatan Darangdan. Secara resmi pihak kepolisian dan pemerintahan desa belum mengeluarkan pernyataan resmi soal kejadian longsor sore tadi. Pihak pondok pesantren belum juga dapat dimintai keterangan.
Sementara itu korban luka berat yang dirawat di RSUD Bayu Asih Neng Siti Sopiyah (14) masih terbaring lemas. Pihak keluarga yang mendampingi mengatakan kejadiannya berlangsung sore hari. Tidak tahu persis berapa jumlah korban yang terluka, namun menurut Komariah (42) ibu korban mengatakan ada sekitar dua orang yang luka parah. "Jadi pas melihat itu ada dua korban yang terlihat luka parah, kami langsung membawa anak kami ke Bayu Asih,"ujarnya.
Kondisi Neng Siti Sopiyah beberapa bagian badannya terlihat melebam dan hitam. Itu diperkirakan karena tertimpa material bangunan yang ada di atap kamar santri wati. Sampai berita ini diturunkan Neng Siti Sopiyah belum dapat memberikan keterangan. Karena kondisi luka yang berada tepat di punggung dan dagunya mengakibatkan sakit saat digerakan. "Masih belum bisa bicara sampai sekarang," kata Komariah.
Lanjutnya, Neng Siti Sopiyah merupakan santri wati yang baru mesantren beberapa bulan saja. Dirinya baru masuk di tahun pertama Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Bojong. Merupakan warga Desa Nagerang Kecamatan Wanayasa RT/W 02/03.(sei/man)
Menurut penuturan salah seorang warga Khatat, kejadian berlangsung sekitar pukul 16.40 sore. Saat kejadian, santriwati berada di dalam kamar atau kobong. Namun tiba-tiba hujan deras mengguyur sehingga menyebabkan longsor dari tebing yang tak jauh dari dari atas atap kamar santriwati. "Empat korban luka dan satu meninggal dunia," tuturnya Kamis (7/2) malam.
Korban meninggal dunia diperkirakan berusia belasan tahun. Merupakan warga Kertasari Desa Cileunca Kecamatan Darangdan. Secara resmi pihak kepolisian dan pemerintahan desa belum mengeluarkan pernyataan resmi soal kejadian longsor sore tadi. Pihak pondok pesantren belum juga dapat dimintai keterangan.
Sementara itu korban luka berat yang dirawat di RSUD Bayu Asih Neng Siti Sopiyah (14) masih terbaring lemas. Pihak keluarga yang mendampingi mengatakan kejadiannya berlangsung sore hari. Tidak tahu persis berapa jumlah korban yang terluka, namun menurut Komariah (42) ibu korban mengatakan ada sekitar dua orang yang luka parah. "Jadi pas melihat itu ada dua korban yang terlihat luka parah, kami langsung membawa anak kami ke Bayu Asih,"ujarnya.
Kondisi Neng Siti Sopiyah beberapa bagian badannya terlihat melebam dan hitam. Itu diperkirakan karena tertimpa material bangunan yang ada di atap kamar santri wati. Sampai berita ini diturunkan Neng Siti Sopiyah belum dapat memberikan keterangan. Karena kondisi luka yang berada tepat di punggung dan dagunya mengakibatkan sakit saat digerakan. "Masih belum bisa bicara sampai sekarang," kata Komariah.
Lanjutnya, Neng Siti Sopiyah merupakan santri wati yang baru mesantren beberapa bulan saja. Dirinya baru masuk di tahun pertama Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Bojong. Merupakan warga Desa Nagerang Kecamatan Wanayasa RT/W 02/03.(sei/man)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengawasan Raskin Harus Diperketat
Redaktur : Tim Redaksi