MUARADUA – Longsor yang menimpa ruas jalan Provinsi di antara Desa Anugerah Kemu kecamatan Pulau Beringin dengan desa Simpang Campang Kecamatan Kisam Ilir Jum’at malam sekitar pukul 21.0WIB, mengakibatkan tiga kecamatan yakni kecamatan Pulau Beringin, kecamatan Sindang Danau dan kecamatan Sungai Are terisolasi.
Ruas jalan yang menjadi urat nadi bagi masyarakat tiga kecamatan itu putus total setelah ditutupi longsoran sepanjang 60 meter dan tinggi material longsoran 3 meter. Bahkan longsor diperparah banyaknya pohon yang ikut tumbang menimpa badan jalan.
Pantauan langsung koran ini, aktivitas lalu lintas dilokasi longsor benar-benar putus total, sejumlah agkutan baik angkutan penumpang, maupun angkutan barang tak bisa lewat. Hingga siang kemarin hanya sepeda motor yang bisa melintas, itupun harus dibantu warga untuk melewati matreal longsoran.
Hanya saja warga yang membantu kelancaran meminta uang jasa mulai dari Rp20 ribu. Misalnya untuk kendaraan yang harus diangkat untuk melewati matreal longsor, warga meminta tiap kendaraan Rp20 ribu, sedang untuk barang tergantung negosias dan jumlah barang yang diangkut.
Untuk penumpang yang hendak menuju kota Muaradua dan sebaliknya, terpaksa menyambung mobil lain (estapet). Begitu pula untuk distribusi kebutuahn pokok, truk-truk pengankut sembako ke sejumlah kecamatan terpaksa membongkar muatan dan terpaksa pula menggunakan jasa para kuli paggul dilokasi longsor agar kebutuhan bagi masyarakat itu tetap sampai.
Menurut Ujang warga yang tak jauh dari lokasi longsor menerangkan, persitiwa longsor terjadi Jum’at malam sekitar pukul 21.00WIB. penyebabnya hujan dengan curah yang tinggi disertai petir selama 2 jam diwilayah itu, sehingga tanah yang labil yang tak lain tanah kebun kopinya longsor dan menimpa badan jalan.
“Saya mendengar langsung bunyi gemuruh longsor sekitar jam 21.00WIB, memang hujan deras nian disertai petir,”katanya dibincangi koran ini. Beruntung kata ujang tidak ada kendaraan yang melintas saat peritiwa longsor terjadi. Namun banyak kendaraan terpaksa harus bermalam dilokasi karena tak bisa lewat. “Banyak yang dari semalam terpaksa tidur di mobil karena tidak bisa lawat, “ tambahnya.
Sementara itu camat kecamatan Pulau Beringin Hisdan Kadir SIP yang ditemui dilokasi mengatakan, jika longsor yang memutus akses ke tiga kecamatan itu sudah dilaporkan ke Bupati OKU Selatan hingga ke BPBD. “Sudah kita laporkan ke Pemkab agar cepat ditanggulangi,”katanya.
Karena kondisi matrial longsor tidak bisa dibuka dengan cara manual, makanya berharap bantuan alat berat untuk membuka akses ke tiga kecamatan itu. “Ini harus alat berat matrialnya cukup banyak, belum lagi kayu-kayu. Tidak bisa lagi diatasi hanya dengan cangku,”ujar Hisdan.
Terpisah kepala dinas PU Kabupaten OKU Selatan Ir Sudirman MM yang dihubungi koran ini mengaku sudah mendapat laporan mengenai longsor yang memutus akses menuju tiga kecamatan tersebut. Bahkan pihaknya sudah melaporkan persitiwa itu ke UPTD Bina Marga Provinsi di baturaja agar cepat diatasi.
“Sudah ado laporan, dan sudah saya laporkan pula ke UPTD Bina Marga Provinsi Dibaturaja, kita pun sudah menghubungi kontraktor untuk membantu menurunkan alat berat membuka longsor yang menutup badan jalan,”katanya.
Sementara itu, wakil Bupati OKU Selatan Hj Herawati Gatot SPm kemarin setelah mendapat laporan longsor, langsung terjun melihat ke lokasi. Wakil bupati yang saat itu tengah dibaturaja langsung meluncur tanpa didampingi unsur dinas terkait. “Sudah kita tinjau, karena alat tidak ada kita menunggu bantuan dari UPTD Bina Marga Provinsi, sudah dikoordinasikan oleh dinas PU untuk itu kita minta UPTD secepatnya mengatasi longsor itu,”ujarnya.
Karena bila lama dibiarkan dampaknya kata orang nomor dua di OKU Selatan ini, bisa berimbas kepada perkonomian masyarakat. Terlebih bila kondisi itu terus dibiarkan dampaknya meluas, bahkan ancaman longsor dilokasi akan makin parah. “kalau tidak cepat dampaknya luar biasa dan ancaman lonsgor akan makin parah,”tandasnya.(dwa)
Ruas jalan yang menjadi urat nadi bagi masyarakat tiga kecamatan itu putus total setelah ditutupi longsoran sepanjang 60 meter dan tinggi material longsoran 3 meter. Bahkan longsor diperparah banyaknya pohon yang ikut tumbang menimpa badan jalan.
Pantauan langsung koran ini, aktivitas lalu lintas dilokasi longsor benar-benar putus total, sejumlah agkutan baik angkutan penumpang, maupun angkutan barang tak bisa lewat. Hingga siang kemarin hanya sepeda motor yang bisa melintas, itupun harus dibantu warga untuk melewati matreal longsoran.
Hanya saja warga yang membantu kelancaran meminta uang jasa mulai dari Rp20 ribu. Misalnya untuk kendaraan yang harus diangkat untuk melewati matreal longsor, warga meminta tiap kendaraan Rp20 ribu, sedang untuk barang tergantung negosias dan jumlah barang yang diangkut.
Untuk penumpang yang hendak menuju kota Muaradua dan sebaliknya, terpaksa menyambung mobil lain (estapet). Begitu pula untuk distribusi kebutuahn pokok, truk-truk pengankut sembako ke sejumlah kecamatan terpaksa membongkar muatan dan terpaksa pula menggunakan jasa para kuli paggul dilokasi longsor agar kebutuhan bagi masyarakat itu tetap sampai.
Menurut Ujang warga yang tak jauh dari lokasi longsor menerangkan, persitiwa longsor terjadi Jum’at malam sekitar pukul 21.00WIB. penyebabnya hujan dengan curah yang tinggi disertai petir selama 2 jam diwilayah itu, sehingga tanah yang labil yang tak lain tanah kebun kopinya longsor dan menimpa badan jalan.
“Saya mendengar langsung bunyi gemuruh longsor sekitar jam 21.00WIB, memang hujan deras nian disertai petir,”katanya dibincangi koran ini. Beruntung kata ujang tidak ada kendaraan yang melintas saat peritiwa longsor terjadi. Namun banyak kendaraan terpaksa harus bermalam dilokasi karena tak bisa lewat. “Banyak yang dari semalam terpaksa tidur di mobil karena tidak bisa lawat, “ tambahnya.
Sementara itu camat kecamatan Pulau Beringin Hisdan Kadir SIP yang ditemui dilokasi mengatakan, jika longsor yang memutus akses ke tiga kecamatan itu sudah dilaporkan ke Bupati OKU Selatan hingga ke BPBD. “Sudah kita laporkan ke Pemkab agar cepat ditanggulangi,”katanya.
Karena kondisi matrial longsor tidak bisa dibuka dengan cara manual, makanya berharap bantuan alat berat untuk membuka akses ke tiga kecamatan itu. “Ini harus alat berat matrialnya cukup banyak, belum lagi kayu-kayu. Tidak bisa lagi diatasi hanya dengan cangku,”ujar Hisdan.
Terpisah kepala dinas PU Kabupaten OKU Selatan Ir Sudirman MM yang dihubungi koran ini mengaku sudah mendapat laporan mengenai longsor yang memutus akses menuju tiga kecamatan tersebut. Bahkan pihaknya sudah melaporkan persitiwa itu ke UPTD Bina Marga Provinsi di baturaja agar cepat diatasi.
“Sudah ado laporan, dan sudah saya laporkan pula ke UPTD Bina Marga Provinsi Dibaturaja, kita pun sudah menghubungi kontraktor untuk membantu menurunkan alat berat membuka longsor yang menutup badan jalan,”katanya.
Sementara itu, wakil Bupati OKU Selatan Hj Herawati Gatot SPm kemarin setelah mendapat laporan longsor, langsung terjun melihat ke lokasi. Wakil bupati yang saat itu tengah dibaturaja langsung meluncur tanpa didampingi unsur dinas terkait. “Sudah kita tinjau, karena alat tidak ada kita menunggu bantuan dari UPTD Bina Marga Provinsi, sudah dikoordinasikan oleh dinas PU untuk itu kita minta UPTD secepatnya mengatasi longsor itu,”ujarnya.
Karena bila lama dibiarkan dampaknya kata orang nomor dua di OKU Selatan ini, bisa berimbas kepada perkonomian masyarakat. Terlebih bila kondisi itu terus dibiarkan dampaknya meluas, bahkan ancaman longsor dilokasi akan makin parah. “kalau tidak cepat dampaknya luar biasa dan ancaman lonsgor akan makin parah,”tandasnya.(dwa)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tutup Usaha Air Mineral Tak Layak Konsumsi
Redaktur : Tim Redaksi