jpnn.com - BANJARNEGARA - Kepala Sub Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG ESDM Nasional, Kristianto, Senin (15/12) mengatakan, masih ada rekahan di hutan Tanggapan.
Menurutnya, rekahan itu 325 derajat barat daya mengarah ke Dusun Krakal dan Dusun Tanggapan Bawah, Desa Slatri, Kecamatan Karangkobar. "Dari pemetaan yang petugas kami tadi lakukan, ada rekahan di Hutan Tanggapan, sementara di bawah hutan tanggapan ada Dusun Krakal, dan Dusun Tanggapan Bawah," jelasnya kepada wartawan, Senin (15/12) kemarin.
BACA JUGA: Tak Dapat Visa, 15 Jamaah Ditinggal di Bandara
Mengantisipasi hal tersebut, ia langsung menghimbau kepada kepala dusun setempat untuk mensosialisasikan hal tersebut kepada warganya. "Nanti selepas maghrib, kami langsung sosialisasi ke kepala dusun setempat," lanjutnya.
Saat ditanya berapa anggota kepala keluarga di dusun tersebut, dirinya mengaku masih melakukan pendataan. "Yang penting disosialisasikan dulu. Jika terjadi hujan lebat, hendaknya warga setempat mengungsi terlebih dahulu," jelasnya.
BACA JUGA: Polisi Sita 30 Pupuk Bersubsidi
Sementara itu, ia melanjutkan, longsor yang terjadi Jumat (12/12) lalu dapat memicu longsor susulan yang lebih besar. Ia memaparkan, pasca longsor yang menimpa Dusun Jlembung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar muncul kolam seluas 30 meter persegi.
"Pasca longsor yang terjadi lalu di lokasi timbul mahkota kolam 30 meter persegi dengan kedalaman 1 meter. Nah jika terisi air, maka akan dapat terjadi longsor susulan yang lebih besar karena volume material di bawahnya lebih besar," jelasnya.
BACA JUGA: Pencari Sedekah Hancur Tergilas Tronton
Mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan memasang pipa untuk mengeluarkan air dalam kolam tersebut. "Besok petugas kami akan memasang pipa. Pemasangan pipa juga harus hati-hati karena tanah masih labil," pungkasnya. (Ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPA Tolak Urusan Pertanahan Diserahkan ke Aceh
Redaktur : Tim Redaksi