Louis van Gaal Selamat Berkat Jimat

Senin, 07 Juli 2014 – 15:07 WIB

jpnn.com - DUA BELAS tahun silam, Louis van Gaal merasakan bagaimana rasanya menjadi pelatih pecundang. Sebab, di tangannya kala itu, tim Oranje gagal melanjutkan tren hattrick lolos ke Piala Dunia sejak edisi Italia 1990. Sebaliknya, Belanda malah kalah bersaing dengan Portugal dan Republik Irlandia di babak kualifikasi.

Sekarang, Belanda di tangannya tidak lagi menjadi tim yang "sakit". Buktinya, sejak kali pertama menangani Belanda pasca final Piala Dunia 2010 di Afsel, Van Gaal hanya kalah dua kali dari 26 pertandingannya. Baik dalam laga persahabatan, babak kualifikasi Piala Dunia 2014, hingga di Brasil kali ini.

BACA JUGA: Fans Inggris Dukung Jerman

Bukan hanya lolos ke babak utama Piala Dunia, Van Gaal juga sedikit lagi menyamai pencapaian Bert van Marwijk, membawa Belanda ke final Piala Dunia. Hanya memang, saat melawan Kosta Rika di babak perempat final, Minggu dini hari kemarin (6/7) tren apik itu nyaris berakhir jika Belanda gagal dalam adu tendangan penalti.

Namun, sekali lagi, Belanda selamat dari lubang jarum setelah sebelumnya mampu melenggang dari babak 16 Besar lewat dua gol di menit akhir atas Meksiko. Bukan hanya strategi ataupun performa Robin van Persie dkk. Ternyata, di balik kegemilangan Van Gaal tahun ini dia punya jimat keberuntungan.

BACA JUGA: Ini Bukti Oezil Unggul dari Gotze dan Schuerrle

Pelatih berusia 62 tahun tersebut membeberkannya sesaat sebelum pertandingan melawan Kosta Rika. Van Gaal menyebut keberuntungannya tahun ini tidak lepas dari pemakaian gelang berwarna oranye-nya, warna yang notebene identitas kebanggaan timnas Negara Kincir Angin itu.

Bukan hanya dalam satu laga, Van Gaal mengenakannya di setiap laga Belanda di Piala Dunia 2014 ini. Pernyataan mengejutkan itu dia ungkapkan di salah satu media massa Inggris, Mirror. Van Gaal berjanji akan tetap mengenakannya sampai dengan laga terakhir Belanda di Piala Dunia ini, bila perlu sampai di laga final.

BACA JUGA: Kakek Berpulang, Marcelo Bertahan

Gelang keberuntungan itu bukan pemberian "orang pintar" ataupun orang tersayangnya. Melainkan dari anak petinggi salah satu bank di Belanda. "Ini dibuat oleh anak petinggi salah satu sponsor timnas Belanda, IMG Bank. Ayah dari si anak itu yang memberikan gelang ini, dan saya berjanji kepadanya untuk selalu mengenakannya," ujar Van Gaal.

Jika memang nantinya mampu melangkah hingga ke babak final, maka pertandingan di Estadio Jornalista Mario Filho, Maracana, Rio de Janeiro pekan depan bakal menjadi sayonara-nya dengan gelang tersebut. Karena, setelah laga final itu, Van Gaal sudah tidak lagi menjabat sebagai pelatih timnas Belanda dan beralih ke Old Trafford bersama Manchester United.

"Sepanjang saya menjadi pelatih di timnas Belanda, saya akan terus mengenakan gelang keberuntungan ini. Dan, untuk berikutnya, mungkin masih ada dua pertandingan lagi yang tersisa di Piala Dunia untuk mengenakan gelang ini kembali," bebernya. Dua laga itu adalah semifinal dan final atau perebutan tempat ketiga.

Secara terbuka, Van Gaal mengakui bahwa timnya bukanlah skuad yang fantastik. Meski, mereka belum terhenti perjalannya sampai di babak semifinal ini. "Kami bukan tim yang fantastis, tapi kami sulit untuk dikalahkan. Kami sudah menunjukkan sampai sejauh ini, dan kami harap bisa melanjutkannya hingga ke babak final," imbuhnya.

Lebih lanjut, Van Gaal tidak menyebut adanya pressure dari publik Belanda untuk dapat kembali merasakan laga final seperti di Afsel lalu. "Media di Belanda pun tidak memberi target kepada kami sejauh ini. Apapun yang kami dapatkan di Brasil, harus menjadi hal yang fantastis bagi media Belanda. Ini bukan isu, karena mimpi kami menjadi juara dunia," pungkasnya. (ren)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rio Kembali Gagal Finis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler