Loyalis AHY Ungkap Manuver Terbaru Kubu KLB, Sebut Nama Kementerian

Minggu, 07 Maret 2021 – 17:31 WIB
Ilustrasi Partai Demokrat. Foto: Antara/HO

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat (PD) Kamhar Lakumani menyebutkan, kelompok yang melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) PD di Deli Serdang, berupaya mengintimidasi para ketua DPD dan DPC partai berwarna kebesaran biru itu.

Loyalis Agush Harimurti Yudhoyono (AHY) itu mengatakan, kubu KLB memaksa para ketua DPD dan DPC PD bergabung ke pihak mereka.

BACA JUGA: Demokrat Jateng Berikrar Setia kepada AHY, Minta DPP Pecat Kader Pengkhianat

Diketahui, pada pelaku yang disebut terlibat Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan PD (GPK PD), melaksanakan KLB di Deli Serdang, Sumut, Jumat (5/3) kemarin.

"Kami mendeteksi saat ini kelompok KLB abal-abal (kelompok KLB PD Deli Serdang, red), sedang menghubungi dan menekan para Ketua DPD dan Ketua DPC untuk balik badan mendukung gerombolan GPK PD dengan klaim mereka akan mendapatkan pengesahan dari Kemenkumham," kata Kamhar dalam keterangan resminya kepada awak media, Minggu (7/3).

BACA JUGA: Merasa Bisa Kalahkan AHY, Pengurus Demokrat Hasil KLB segera Mendaftar ke Kemenkumham

Lebih lanjut, Kamhar menuturkan, pelaksanaan KLB PD di Deli Serdang ilegal. Sebab, forum tersebut tidak memenuhi prasyarat melaksanakan KLB PD.

Dalam AD/ART PD menyebutkan, pelaksanaan KLB perlu direstui 2/3 suara para Ketua DPD, direstui setengah dari total ketua DP, dan disetujui oleh Ketua Majelis Tinggi Partai.

BACA JUGA: Tegas! Emil Dardak Pastikan Semua Kader Demokrat Jatim Tolak Moeldoko

"Tak ada legal standing dan satu pun klausul dalam AD/ART yang bisa dipenuhi untuk terselenggaranya KLB Partai Demokrat," ujar dia.

Kamhar pun meminta para ketua DPD dan DPC PD tidak takut menghadapi ancaman kelompok yang melaksanakan KLB di Deli Serdang. Sebab, kata dia, ketua DPD dan DPC PD berada di kubu yang benar.

"Jangan bernegosiasi dengan para pembegal yang berusaha merampok rumah. Bahkan mengambil alih rumah secara paksa," ujar dia. (ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler