Loyalis Anas Beber Praktik Nepotisme

Sembilan Kerabat Sukawi Caleg Demokrat

Rabu, 01 Mei 2013 – 06:15 WIB
JAKARTA - Partai Demokrat (PD) dianggap sebagai salah satu partai yang melanggengkan politik dinasti. Berdasar daftar caleg sementara (DCS) untuk DPR, di luar famili petinggi partai lainnya, sedikitnya 15 kerabat Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut masuk.

Nama-nama tersebut dibeber Ma"mun Murod Al Barbasy, mantan politikus PD loyalis Anas Urbaningrum. "Nama-nama itu menunjukkan kalau ada praktik nepotisme dan kroniisme di tubuh Demokrat," kata Ma"mun saat dihubungi.

Dia menuding, nama-nama kerabat Cikeas masuk DCS PD yang dikirim ke KPU lewat proses yang tidak normal. Proses perekrutannya, menurut dia, jauh dari prinsip fairness.

"Akan semakin menambah bopeng Partai Demokrat dalam menyongsong pemilu nanti," imbuhnya yang termasuk salah seorang bakal caleg PD yang akhirnya dicoret tersebut.   

Keluarga inti SBY yang masuk DCS PD hanyalah Edhie Baskoro Yudhoyono. Sekjen DPP PD itu maju lewat dapil Jatim VII dengan nomor urut 1. Sedangkan nama-nama lainnya adalah kerabat dekat maupun jauh dari SBY.

Misalnya, Sartono Hutomo yang merupakan sepupu SBY. Yang bersangkutan maju sedapil dengan Ibas di Jatim II dengan nomor urut 2. Ada juga nama Hartanto Edhie Wibowo maupun Agus Hermanto yang merupakan adik ipar SBY. Mereka maju di dapil Banten III dan Jateng I, masing-masing di nomor urut 1.

Nama-nama berikutnya terkait dengan mantan Ketua Umum DPP PD Hadi Utomo yang sekaligus adik ipar SBY. Di antaranya, anak Hadi Utomo, yakni Nurcahyo Anggorojati dan Dwi Astuti Wulandari. Mereka maju di Jateng VI dengan nomor urut 7 dan 3.

Ada pula nama yang terkait dengan adik ipar SBY, Agus Hermanto, yang baru saja diangkat sebagai wakil ketua umum pasca KLB di Bali itu. Di antaranya, anak dan keponakan Agus Hermanto, yakni Lintang Pramesti dan Putri Permatasari. Masing-masing maju di dapil Jabar VIII dengan nomor urut 2 dan Jateng I dengan nomor urut 3. (selengkapnya lihat grafis)  

Wakil Ketua Umum DPP PD Agus Hermanto membantah ada praktik politik dinasti dalam penyusunan caleg partainya. Menurut adik ipar SBY itu, penyusunan caleg sudah melalui tahap yang ketat lewat pembobotan pada masing-masing pendaftar sebelumnya. "Tidak ujuk-ujuk jadi," ucap Agus saat dihubungi.

Dia menambahkan, kalaupun ada anggota keluarga yang masuk daftar caleg maupun struktur partai, yang bersangkutan memang berkompeten. Posisi Ibas sebagai Sekjen maupun posisi sebagai caleg nomor urut 1 di dapil Pacitan, Ponorogo, dan Trenggalek, misalnya.

Sebagai politikus, Ibas dianggap telah berjuang untuk partai. Terbukti, pada Pemilu 2009 yang bersangkutan berhasil mengumpulkan suara dukungan yang besar untuk partai. "Kalau sekonyong-konyong muncul, itu baru karbitan, tapi ini kan tidak," tambahnya.

Selain keluarga SBY, kerabat Ketua DPD PD Jawa Tengah Sukawi Sutarip mendapat sorotan khusus. Sembilan keluarganya masuk DCS, baik di DPR maupun DPRD.

Mantan wali kota Semarang itu merupakan calon anggota legislatif (caleg) DPR dari dapil Jateng IX dengan nomor urut 1. Dia juga memasukkan istrinya, Sinto Sukawi, sebagai caleg DPR dapil Jateng II nomor urut 2.

Selain itu, kakak kandung Sukawi, Kawi Suharli, masuk daftar caleg DPRD provinsi dapil Jateng II nomor urut 1. Sedangkan adiknya, Sutarip Tulis Widodo, dimasukkan DCS DPR dapil Jateng X nomor urut 1. Istri Tulis, Sri Ratnawati, menjadi caleg DPR maju dari dapil Jateng IX nomor urut 9.

Sukawi juga mencalonkan dua anaknya menjadi caleg. Anak pertama, Ina Sukawati, menjadi caleg DPRD provinsi dapil Jateng III nomor urut 1. Sedangkan menantunya, suami Ina, Jhomy, terdaftar menjadi caleg DPRD Kabupaten Pati dapil I nomor urut 1.

Anak kedua Sukawi, A.S. Sukawi Wijaya alias Yoyok, masuk daftar caleg DPRD provinsi dapil Jateng I nomor urut 1. Sementara itu, istri Yoyok, Suswati, masuk daftar caleg DPRD Kota Semarang dapil II nomor urut 1.

Mantan Ketua DPC PD Cilacap Tri Dianto yang juga dikenal sebagai loyalis Anas Urbaningrum menyatakan bahwa dimasukkannya nama-nama keluarga Sukawi Sutarip itu adalah perilaku yang sudah keterlaluan.

"Bagaimana tidak keterlaluan, satu keluarga nyaleg satu partai. Dari ketua DPD, istrinya, anaknya, kakak, adik, sampai keponakan. Mau dibawa ke mana partai kalau sudah begini?" sindirnya. (dyn/c10/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Markus Dicurigai Jegal Penyidikan Kasus Investasi Abal-Abal

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler