JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi, menilai manuver Susilo Bambang Yudhoyono untuk sepenuhnya menguasai Partai Demokrat bakal menemui jalan terjal.
Menurutnya, rencana memilih Ketua Umum Partai Demokrat (PD) pengganti Anas Urbaningrum melalui Kongres Luar Biasa (KLB) belum tentu bisa terwujud dalam waktu dekat ini.
Airlangga mengungkapkan, sampai saat ini pendukung Anas di kepengurusan PD di daerah masih mayoritas. "Masih bertahannya pendukung Anas di sana, sepertinya akan mengganjal politik Cikeas," ujar Airlangga saat dihubungi, Minggu (3/3).
Lebih lanjut Airlangga mengatakan, saat ini setengah pengurus PD baik di pusat maupun daerah masih didominasi loyalis Anas. Bercokolnya pendukung setia Anas ini pula yang diyakini punya pengaruh besar mengganjal keinginan Cikeas.
"Jumlahnya mungkin sekitar 50-60 persen, mengingat posisi Anas dulu sebelum ketum, menjabat Ketua DPP Bidang Politik. Jadi sepertinya mereka tidak akan mengikuti langkah Anas untuk mundur, karena kalau itu dilakukan maka konsolidasi Dinasti Cikeas akan semakin kokoh," ujarnya.
Namun, lanjutnya, kubu SBY tentu tidak akan tinggal diam. Apalagi pada 9-16 April nanti PD harus mengajukan nama-nama Daftar Calon Sementara (DCS) anggota legislatif ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sementara UU, katanya, mensyaratkan DCS diteken ketua umum partai dan sekjennya.(gir/jpnn)
Menurutnya, rencana memilih Ketua Umum Partai Demokrat (PD) pengganti Anas Urbaningrum melalui Kongres Luar Biasa (KLB) belum tentu bisa terwujud dalam waktu dekat ini.
Airlangga mengungkapkan, sampai saat ini pendukung Anas di kepengurusan PD di daerah masih mayoritas. "Masih bertahannya pendukung Anas di sana, sepertinya akan mengganjal politik Cikeas," ujar Airlangga saat dihubungi, Minggu (3/3).
Lebih lanjut Airlangga mengatakan, saat ini setengah pengurus PD baik di pusat maupun daerah masih didominasi loyalis Anas. Bercokolnya pendukung setia Anas ini pula yang diyakini punya pengaruh besar mengganjal keinginan Cikeas.
"Jumlahnya mungkin sekitar 50-60 persen, mengingat posisi Anas dulu sebelum ketum, menjabat Ketua DPP Bidang Politik. Jadi sepertinya mereka tidak akan mengikuti langkah Anas untuk mundur, karena kalau itu dilakukan maka konsolidasi Dinasti Cikeas akan semakin kokoh," ujarnya.
Namun, lanjutnya, kubu SBY tentu tidak akan tinggal diam. Apalagi pada 9-16 April nanti PD harus mengajukan nama-nama Daftar Calon Sementara (DCS) anggota legislatif ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sementara UU, katanya, mensyaratkan DCS diteken ketua umum partai dan sekjennya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disarankan Temui Kirun Saja, Tak Perlu ke Tiga Negara
Redaktur : Tim Redaksi