Loyalis Anas Tak Merasa Sebar Kabar Penculikan Budhisantoso

Minggu, 20 Oktober 2013 – 18:28 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat (PD), M. Rahmad membantah telah menyebarkan kabar bahwa mengatakan Prof Dr Subur Budhisantoso diculik oleh Badan Intelejen Negara (BIN). Hal itu disampaikan Rahmad menanggapi alasan ketidakhadiran Budhi sebagai salah satu narasumber dalam acara dialog yang diadakan Perhimpunan Pergerakan Indonesia pada Jumat (18/10) lalu.

Saat itu, Rahmad menjadi moderator dalam dialog Pergerakan. "Saya tidak pernah mengatakan bahwa Prof SBS (Subur Budhisantoso) diculik, ditangkap, diambil paksa, diamankan, diciduk, dan sejenisnya," kata Rahmad di Rumah Pergerakan, Jakarta, Minggu (20/10).

BACA JUGA: Loyalis Anas Bantah Mengatakan Subur Diculik BIN

Ia lantas membeberkan perihal ketidakhadiran Budhi dalam diskusi itu. Loyalis Anas itu menegaskan, Budhi tidak bisa hadir karena sedang berada di Kantor BIN, Kalibata. Informasi itu didapatkannya dari Sri Mulyono yang bertugas menjemput Prof Subur.

"Bahwa ketika akan menjemput Prof SBS ke kediaman beliau, Saudara SM (Sri Mulyono) mendapat info dari ajudan Prof SBS bahwa dia dijemput staf BIN dan sudah berada di kantor BIN," ujar Rahmad.

BACA JUGA: Tuding Permanakertrans Upah Minimum Salahi Aturan

Sebagai moderator diskusi, Rahmad pun menjelaskan kepada peserta bahwa ketidakhadiran ketua umum pertama PD itu karena dijemput staf BIN. Namun, setelah Rahmad meminta klarifikasi kembali kepada Sri Mulyono, ternyata Prof Subur memang tidak dijemput oleh staf BIN.

Rahmad menambahkan, Budhi juga menegaskan di media bahwa dia berangkat bersama rombongan ke BIN dan tiba di kantor lembaga telik sandi itu pada pukul 10.00 WIB sesuai agenda pertemuan dengan Kepala BIN, Marciano Norman.

BACA JUGA: Hanya Tiga Menteri dari Parpol yang Dianggap Berhasil

"Karena itulah berdasarkan klarifikasi ulang dari Saudara SM kepada Prof SBS, ternyata beliau datang sendiri ke kantor BIN atas dasar janji pertemuan dengan Kepala BIN pada jam 10.00 pagi. Beliau (Prof SBS) tidak dijemput oleh staf BIN," kata Rahmad.

Di tempat yang sama, Sri membenarkan bahwa dia memberikan informasi kepada Rahmad perihal Budhi yang dijemput staf BIN. Namun, setelah Sri melakukan konfirmasi ulang kepada Budhi, ternyata guru besar ilmu antropologi politik itu memang tidak pernah dijemput staf BIN. "Beliau datang sendiri bersama rombongan ke kantor BIN berdasarkan janji agenda pertemuan dengan Kepala BIN," kata Sri. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kinerja DPR Kembali Dinilai Buruk dalam Survei


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler