LPDN: Kemandirian Perempuan Dayak Harus Dipertahankan

Selasa, 26 September 2023 – 11:15 WIB
Ketum LPDN mengatakan bahwa kemandirian perempuan Dayak harus senantiasa dipertahankan. Foto: dok. LPDN

jpnn.com, KAPUAS - Perempuan Dayak di Indonesia, yang diperkirakan mencapai 6 juta jiwa rata-rata masih memegang akar tradisi yang kuat.

Mereka memiliki potensi kekuatan yang besar untuk bisa berdaya dan mandiri jika diberikan kesempatan mengembangkan diri.

BACA JUGA: Raih Gelar Doktor di UNJ, Lidya Natalia Buktikan Perempuan Dayak Mampu

Oleh karena itu, Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN) menggelar kegiatan 'Sosialisasi Kesetaraan dan Keadilan Gender'.

Kegiatan yang diselenggarakan di Betang Sei Pasah Kuala Kapuas, Kapuas, ini menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).

BACA JUGA: Perempuan Dayak Semringah Saat Foto Bareng dengan Jokowi

"Kesetaraan dan Keadilan Gender di sini adalah bagaimana perempuan Dayak senantiasa dilibatkan dalam dalam hal menjaga hutan di Indonesia secara umum dan secara khusus di Kalimantan," ujar Ketua Umum LPDN Ir. Nyelong Inga Simon, dalam keterangannya, Selasa (26/9).

LPDN, kata dia, merupakan wadah bagi perempuan Dayak untuk mengoptimalkan daya juang bagi bangsa dan negara yang adil, mandiri, serta sejahtera.

BACA JUGA: Kementerian PPPA Beri Predikat Tara Utama bagi TPA Sahabat Semut Kemnaker

Perempuan Dayak mendapat julukan “Intan Kanuah Tapusak-Lingu' yang menggambarkan kecantikan, kecerdasan, dan kegigihan luar biasa.

Menurut Caleg PDIP DPRD Kalteng Nomor Urut 2 untuk Dapil Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, ini perempuan Dayak memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian, serta pemberdayaan lingkungan dan hutan.

"Tak hanya sebatas pembangunan IKN, namun, juga termasuk food estate, perkebunan sawit dan lainnya diharapkan juga selaras dengan aspek sosial ekonomi," tutur Nyelong Inga Simon.

Dalam sosialisasi kesetaraan dan keadilan gender tersebut menitikberatkan pada Pemberdayaan dan Ekspos UMKM kreasi perempuan Dayak dengan sentuhan kearifan lokal.

Kemudian, kolaborasi pemberdayaan perempuan dan anak di Kabupaten Kapuas, peran perempuan Dayak dalam Pembangunan IKN secara khusus, dan dalam segala bentuk eksplorasi dan eksploitasi yang dilakukan di Bumi Borneo.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga menyatakan strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) untuk Kesetaraan dan Keadilan Gender harus terus disosialisasikan agar perempuan mendapatkan pengetahuan tentang potensi diri, kesempatan bekerja, posisi pengambilan keputusan serta peluang untuk berusaha.

"Saat ini, sudah banyak perempuan berkiprah, mandiri secara ekonomi dan terlibat dalam pembangunan. Kemandirian perempuan Dayak harus terus dipertahankan," kata Menteri PPPA.

LPDN, menurut Bintang Puspayoga, diharapkan dapat menjadi mitra strategis Kemen PPPA untuk bisa bersama-sama menyelesaikan isu perempuan dan anak dan membawa wanita Dayak berdaya secara ekonomi.

Menurut dia, jika perempuan berdaya secara ekonomi dan memilki pengetahuan kesetaraan gender, mereka akan punya posisi tawar, baik di dalam keluarga ataupun di masyarakat. 

"Secara tidak langsung mereka memiliki peluang untuk tidak menjadi korban kekerasan, tidak mudah terjerumus menjadi korban eksploitasi dan mencegah terjadinya perkawinan anak. Kewirausahaan berperspektif gender ini adalah hulu dari semua persoalan perempuan dan anak," jelas Menteri PPPA. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler