LPEI Ajak 6 UMKM Binaan Ramah Lingkungan Mejeng di Pameran Kemenkeu Satu

Rabu, 08 Juni 2022 – 22:59 WIB
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berpartisipasi dalam pameran sawit baik di Gedung Dhanapala, Jakarta. Foto dok humas LPEI

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank turut berpartisipasi dalam pameran sawit baik dan menjadi salah satu narasumber di acara talkshow 'Sinergi Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Kampung Nusantara', yang berlangsung di Gedung Dhanapala, Jakarta.

Pada kesempatan tersebut, LPEI menampilkan produk-produk dari enam usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor, yang merupakan mitra binaan.

BACA JUGA: Dikirimi Foto Alat Vital Pria, Istri Jerinx: Jepitin di Pintu Sana!

Di antaranya yakni CV Masagenah (Lidi Sawit dan Home Décor), Desa Devisa Kakao Jembrana (Biji Kakao Fermentasi), Desa Devisa Kopi Subang (Kopi), Desa Devisa Kopi dan Beras Banyuwangi (Kopi dan Beras), Desa Devisa Tenun Gresik (Sarung Tenun) dan Koperasi Energy Biomassa Indonesia (Palm Kernel Shell).

Keunikan dari produk-produk yang ditampilkan yakni sangat memperhatikan aspek tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDG’s Goals) dan juga ramah lingkungan.

BACA JUGA: Hilangnya Keperawanan dan Status Hukumnya, Bisa Makin Kuat

Pada kesempatan tersebut, LPEI menegaskan dukungannya melalui produk kakao dan kain yang dihasilkan Desa Devisa Kakao Jembrana dan Desa Devisa Gresik yang mengangkat aspek kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan para petani/pengrajin.

Selain itu, terdapat produk palm kernel shell yang dihasilkan Koperasi Energy Biomassa Indonesia, yang merupakan limbah industri pengolahan kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan bakar ramah lingkungan untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri.

BACA JUGA: Bertemu Penyandang Disabilitas yang Mengerakkan Ekonomi di Sultra, Sandiaga Uno Beri Bantuan

Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R. Gerald S. Grisanto mengatakan pihaknya memiliki berbagai program strategis untuk mendorong sektor komoditas tak terkecuali produk turunan kelapa sawit menjadi produk yang memiliki bernilai tambah.

“Secara garis besar kami memiliki dua program strategis untuk mendukung para pelaku usaha menjadi eksportir. Setelah mendapatkan pelatihan yang komprehensif dan dinilai bankable, tidak menutup kemungkinan para eksportir juga akan difasilitasi untuk pameran bahkan pembiayaan dari LPEI,” jelas Gerald.

Sejak kedua program itu dibentuk beberapa tahun lalu hingga Triwulan I 2022, telah terdapat 61 desa yang tergabung dalam Program Desa Devisa dan 2.943 pelaku usaha yang telah mengikuti pelatihan ekspor melalui Coaching Program for New Exporters.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler